Hidayat mempertanyakan hal ini lantaran Ratna menurutnya pernah menjadi pendukung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada Pilgub DKI Jakarta 2012.
"Saya juga agak aneh ya, kok dia masuk menjadi timses, karena kan kalau ukurannya dengan koalisi PKS dan Gerindra melalui Pilgub di DKI, lah kan beliau [Ratna] pendukung Ahok," ujarnya, di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (8/10).
Kala itu, kata dia, Ratna pernah diketahui berfoto mengenakan baju kotak-kotak di depan tempat pemungutan suara (TPS) untuk memenangkan Ahok.Namun, Hidayat mengklaim tidak mengetahui proses Ratna bisa menjadi juru kampanye nasional Prabowo-Sandi. Dia menilai hal itu merupakan keputusan pimpinan partai koalisi.
"Mungkin kemarin Bu Ratna sempat melakukan penyikapan sangat kritis terhadap pemerintah termasuk kasus tenggelamnya kapal di Danau Toba. Itu kan beliau sangat vokal tuh, mungkin orang jadi amat sangat apresiasi dengan beliau," ujarnya.
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) dengan rompi tahanan, di Jakarta, Jumat (5/10). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
|
"Jadi pelajaran serius bagi tim Prabowo untuk memastikan ke depannya akan lebih hati-hati dan steril lagi," jelasnya.
Ratna Sarumpaet telah mengajukan pengunduran diri dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai mengakui kebohongannya soal penganiayaan.
Ratna kini dijerat sebagai tersangka dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).Polemik dukungan Ratna terhadap Jokowi-Ahok pada Pilkada 2012 pun diangkat oleh para pendukung Prabowo-Sandi di media sosial.
Namun, para pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pun melakukan kontra-opini dengan memunculkan foto Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memakai baju kotak-kotak dan mendukung pasangan Jokowi-Ahok.
[Gambas:Twitter]
(arh/sur)
No comments:
Post a Comment