Sandi menyebut dia dan Prabowo Subianto yakin keputusan yang diambil Yenny itu berdasarkan pemikiran matang dan beberapa kali melakukan salat istikharah.
"Kami sangat hormati keputusan (Yenny Wahid). Saya dan Pak Prabowo sangat meyakini bahwa keputusan itu diambil matang-matang dan dilandasi dengan istikharah," kata Sandi ditemui di posko pemenangan, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Rabu (26/9).
Meski Yenny telah menentukan pilihannya dan akhirnya tak mendukung pasangan Prabowo-Sandi, pihaknya mengaku akan terus berkomitmen untuk menjalankan dan menjaga apa yang telah dititipkan oleh Shinta Wahid dan Yenny ketika mereka bertemu beberapa waktu lalu.
"Soal menjaga keberagaman, merajut perdamaian, kebangsaan dan meningkatkan toleransi bagi bangsa ini dan yang terpenting memberi perhatian lebih kepada kaum perempuan. Kami komitmen," kata dia.
Tak hanya itu Sandi juga mengucapkan terima kasih kepada Yenny yang telah merekomendasikan 10 nama untuk dimasukan dalam Badan Pemenangan Nasional. Bahkan, kata dia, nama-nama itu telah resmi masuk dalam struktur tersebut."Selain itu saya juga terima kasih karena sudah mau berkomunikasi dua tiga minggu ini," kata Sandi.
Lebih lanjut soal kehilangan suara NU dan Gusdurian atas langkah Yenny yang kini mendukung Jokowi-Ma'ruf, Sandi mengaku tidak takut. Yang jelas pihaknya akan terus berkampanye dan menunjukan bahwa Prabowo-Sandi menawarkan solusi perbaikan dan akan berusaha menarik suara masyarakat.
"Saya melihat bahwa ini tugas kami untuk yakinkan seluruh suara masyarakat. Kuncinya adalah menyediakan lapangan kerja untuk para NU. Kami kampanye dan terus tampung aspirasi masyarakat," katanya.
Wasekjen Demokrat, Andi Arief: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
|
Sementara itu Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengklaim sebenarnya hati terdalam Yenny tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
"Menurut saya perasaan terdalam Yenny tidak mendukung Jokowi," ucap Andi melalui akun twitternya, Rabu (26/9).
Andi berasumsi demikian merujuk dari alasan Yenny mendukung Jokowi-Ma'ruf. Yenny, kata Andi, mengalirkan dukungan kepada Jokowi karena dinilai mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.Namun menurut Andi, Jokowi selama ini tidak mengedepankan kebijakan yang dapat memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan dasarnya. Andi mengatakan Jokowi justru mengutamakan pembangunan infrastruktur yang mana tidak termasuk kebutuhan dasar.
Jokowi, kata Andi, justru secara tidak sadar menganut aliran efek tetesan ke bawah (trickle down effect). Jokowi melakukan hal itu ketika mengedepankan pembangunan infrastruktur.
"Artinya mendukung capres yang tidak mercusuaris ala infrastruktur," lanjutnya.
Saat dihubungi CNNIndonesia.com, Andi kembali menegaskan bahwa Jokowi selama ini memang tidak memprioritaskan kebutuhan dasar.
"Basic need, Jokowi nggak ke situ prioritasnya. Yenny mendukung yang tidak sebenarnya, itu komentar saya," imbuh Andi.
Sebelumnya, putri presiden ke-2 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, itu mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 1 Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019. Deklarasi dukungan itu mewakili keluarga serta simpatisan Gus Dur.Namun, Yenny mengatakan istri Gus Dur yang juga ibudamya yaitu Shinta Nuriyah Wahid akan bersikap netral. Menurutnya, Shinta adalah ibu bangsa sehingga tidak akan berpihak kepada salah satu paslon. (bmw)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zw8A2v
No comments:
Post a Comment