Pages

Thursday, May 2, 2019

Mitsubishi Akui 'Tersiksa' di Bulan Politik

Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengeluhkan penjualan selama April 2019, atau bertepatan dengan 'bulannya pesta demokrasi'. Penjualan Mitsubishi pada April disebut potensi mengalami penurunan jika dibandingkan satu bulan sebelumnya.

"Gini seharusnya April ini bulan poltik lah ya minggu pertama kedua dan ketiga (April) kemarin masih turun," kata Kepala Grup Penjualan dan Pemasaran MMKSI Imam Choeru Cahya belum lama ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer Mitsubishi pada Maret berjumlah 13.164 unit, naik dari bulan sebelumnya yang angkanya 10.704 unit, dan Januari 2019 jumlahnya 11.712 unit.

Sementara jumlah ritel Mitsubishi selama kuartal pertama 2019 diketahui berjumlah 34.100 unit dengan rata-rata per bulan di angka 11 ribu unit. Imam pun masih menunggu rekap penjualan nasional Mitsubishi pada April.

"Kami lagi memantau di akhir April. Pemilu tanggal 17, harapan ekspektasi turun tidak terlalu banyak. Tapi saya pikir bukan hanya ke bisnis otomotif (pengaruhnya), bisnis yang lain juga agak pengaruh," ucapnya.

Imam berharap suhu politik Indonesia pasca pencoblos terkendali dan tidak mempengaruhi industri otomotif dalam negeri. Sebab menurut Imam banyak momen penting seusai Pemilu yang berpotensi mengerek penjualan otomotif, antaranya pameran otomotif dan Hari Raya Lebaran tahun ini.

"Dan kami melihat momen kami di setelah Pemilu dan mendekati lebaran, biasanya jadi moment konsumen membeli mobil," kata Imam.

Berdasarkan data Gaikindo, distribusi dari pabrik ke dealer Mitsubishi selama kuartal pertama 2018 tercatat berjumlah 41.331 unit. Sementara pada April 2018, penjualan wholesales Mitsubishi jumlahnya 12.568 unit.

Sedangkan penjualan ritel pada kuartal pertama 2018 Mitsubishi angkanya 40.714 unit, untuk penjualan ritel di April 2018 berjumlah 10.466 unit. (ryh/mik)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2J9ouoP

No comments:

Post a Comment