Kemunculan massa tersebut tampak menyaingi aksi yang digelar Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) yang sudah lebih dulu berada di ruas Jalan MH Thamrin tempat Kantor Bawaslu RI berada.
Namun dari yang tampak di lapangan, massa dari Koalisi Anak Bangsa ini lebih kecil dibandingkan massa yang dibawa GNKR.
"Wahai saudaraku, kalian dari kubu manapun, baik 01 atau 02, memang demokrasi harus dijalankan tapi persatuan di atas segala-galanya. Kami memohon dan mengimbau agar kontestasi demokrasi yang sudah usai sekarang, kini yg waktunya menuju persatuan dan kesatuan," kata salah seorang orator dari Koalisi Anak Bangsa dari mobil komando yang hanya berjarak 100 meter dari massa GNKR, Selasa (21/5).
Koalisi tersebut juga meminta Bawaslu untuk menindak tegas peserta pemilu yang terbukti curang mengingat ada narasi kecurangan yang bergaung belakangan ini.
"Dan kepada Bawaslu, karena narasi kecurangan sudah dibangun, kami minta untuk mengambil sikap. Jika curang katakan curang, jika tidak katakan tidak!" ucapnya.
Namun keberadaan mereka tak lama. Begitu massa dari GNKR makin padat, massa tandingan tadi mundur teratur. Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, mereka hanya bertahan sekitar 30 menit di lapangan.
Massa GNKR sendiri terus bertambah hingga saat ini. Mereka datang dari berbagai arah utamanya dari arah Sarinah yang berada di seberang kantor Bawaslu RI.
Berbagai atribut mereka bawa mulai dari spanduk dan pamflet yang isinya menuding pemilu curang. Mereka juga terus meneriakkan yel-yel yang menyoraki keberadaan polisi di sekitar mereka.
"Pak Polisi jangan ikut kompetisi, tugasmu mengayomi!"
Kendati demikian, massa dari GNKR ini tak dapat berbuat banyak menghadapi penjagaan dari aparat keamanan di sekitar Bawaslu.
Sebab kawat berduri dan pagar beton memagari ruas Jalan MH Thamrin yang berada di tepat kantor Bawaslu sehingga memaksa peserta unjuk rasa berkerumun di tengah persimpangan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
[Gambas:Video CNN] (bin/kid) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2WVtVvC
No comments:
Post a Comment