Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar mengungkapkan opsi ekspor beras hasil pengadaan dalam negeri bisa diambil untuk menyalurkan stok beras yang ada di gudang sehingga Bulog bisa menyerap lebih banyak beras di tingkat petani.
"Kami lagi siapkan (ekspor). Rencananya, kalau jadi ke Malaysia," ujar Bachtiar usai menghadiri Rapat Koordinasi Teknis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (3/5).
Bachtiar mengungkapkan stok beras di gudang Bulog masih berkisar 2,05 juta ton, jumlah yang cukup besar. Tak ayal, Bachtiar berani menjamin pasokan beras aman pada Ramadan.
Di sisi lain, menurut dia, setiap harinya Bulog masih menyerap gabah dan/atau beras di atas 10 ribu ton per hari.
"Hingga kini, penyerapan (gabah dan/atau beras) hampir 400 ribu ton," ujarnya.
Dengan menyerap gabah dari petani, Bulog berharap bisa menjaga harga di tingkat petani yang saat ini cenderung melandai. Menurut Bachtiar, Bulog saat ini lebih sering menyerap gabah karena bisa disimpan dan digiling menjadi beras dengan kualitas yang bisa disesuaikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah petani kembali merosot pada April 2019. Tercatat, harga Gabah Kering Panen (GKP) turun 5,37 persen secara bulanan dari Rp4. 604 per kilogram (kg) menjadi Rp4.375 per kg. Penurunan juga terjadi pada harga Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 7,29 persen dari Rp5.530 per kg menjadi Rp5.127 per kg.
[Gambas:Video CNN] (sfr/agi)
No comments:
Post a Comment