Bentrokan yang terjadi antara ratusan massa aksi dengan aparat keamananan itu menyebabkan 8 anggota polisi terluka dan puluhan massa diamankan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kericuhan berawal saat ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tanah Abang Bersatu berunjuk rasa di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) PALI menuntut agar digelar PSU karena dugaan banyaknya pelanggaran yang terjadi saat hari pencoblosan 17 April lalu.
Namun, KPU tidak berwenang menerima laporan pelanggaran pemilu. Sehingga massa aksi pun kemudian diarahkan ke Kantor Bawaslu PALI di Jalan Merdeka, Kecamatan Talang Ubi.
Orasi pun kemudian dilakukan di depan kantor Bawaslu PALI. Saat orasi digelar, suasana antara massa dan aparat keamanan memanas.
Kericuhan dimulai dengan aksi saling dorong antara massa yang memaksa untuk masuk ke dalam kantor Bawaslu dan aparat yang berjaga.
Kericuhan tak terhindarkan, massa dan aparat [un saling berbalas pukulan dan tendangan. Selain itu, massa yang berada di belakang barisan mulai melempari batu ke arah aparat polisi. Polisi yang berjaga pun terluka akibat lemparan batu tersebut.
Setidaknya ada delapan anggota polisi mengalami luka di kepala. Dua di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan yang serius.
Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi membenarkan peristiwa tersebut.
"Sekarang situasi sudah kondusif. Delapan polisi yang terluka karena terkena lemparan batu sudah dirawat dan sudah stabil," ujar dia.
Dalam peristiwa tersebut, Polres Muara Enim mengamankan 25 orang dari massa aksi yang diduga menjadi dalang dan provokator kericuhan.
"25 orang itu sudah diamankan dan sedang diperiksa oleh Polres Muara Enim. Sisa massa lainnya sudah terurai," ujar Supriadi.
(idz/kid) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VC0dOV
No comments:
Post a Comment