Hal itu sekaligus merespons bahwa tren elektabilitas Prabowo-Sandi mengalami peningkatan. Sementara Jokowi-Ma'ruf sedikit mengalami penurunan dalam survei yang sama.
Ma'ruf menyatakan akan terus mendongkrak perolehan suara di wilayah prioritas seperti Jawa Barat dan Banten sebelum masa pencoblosan 17 April mendatang
"Saya kira akan terus [digenjot] ya, terutama Jabar, Banten. Daerah-daerah seperti NTB kan sudah, Madura juga kan sudah kondusif, bagus lah," kata Ma'ruf saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/4).
Meski dinyatakan unggul pada survei tersebut, mantan Rais Aam PBNU itu tak mau terlena lebih jauh. Ia menyatakan belum puas terhadap hasil tersebut dan berkeinginan terus meningkatkan hasil perolehan suaranya.
"Tentu kita ingin terus dan di Madura sekarang gerakan makin masif, untuk 01 makin bagus," kata dia.
Selain itu, Ma'ruf mengamini elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul dengan selisih 20 persen dengan Prabowo-Sandiaga di berbagai lembaga survei yang telah merilis hasilnya.
Lebih lanjut, ia terus berharap agar keunggulan bagi Jokowi dan dirinya tidak berubah hingga pemilihan presiden 2019 selesai.
"Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti, tidak kurang dari itu. Kita harapkan demikian. Ya, minimal kita [selisihnya] 20 [persen] itu," kata Maruf.
Sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA menyebutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada Agustus hingga September 2018, berada di kisaran angka 52 hingga 53 persen.
Elektabilitas paslon nomor urut 01 itu sempat naik pada Oktober 2018 mencapai 57,7 persen. Namun kembali turun di kisaran 53 sampai 54 persen sepanjang November hingga Januari 2019.
Berbeda dengan Prabowo-Sandi yang elektabilitasnya cenderung naik. Sejak Agustus hingga Desember 2018, elektabilitas paslon nomor urut 02 itu berada di kisaran 29,5 hingga 31,2 persen.
Elektabilitas Prabowo-Sandi sempat stagnan pada Januari hingga Februari 2019 di angka 30,9 persen. Namun elektabilitas kubu penantang ini naik pada bulan Maret dengan rentang 36,8 hingga 43,2 persen.
[Gambas:Video CNN] (rzr/pmg) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2uH2rxd
No comments:
Post a Comment