Banjir dan longsor di Sulsel sendiri menelan korban jiwa sedikitnya 79 orang dan puluhan lain luka-luka.
"Jadi (besarnya dampak banjir) yang pertama karena alih fungsi lahan dan yang kedua adalah tambang dan galian," kata Doni pada rapat koordinasi tentang penanganan banjir bandang dan longsor di Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Jumat (1/2) dikutip Antara.
Dia juga berharap semuanya akan dapat diselesaikan berdasarkan ketentuan yang berlaku, aturan hukum, dan teknologi. Dengan orang-orang berkompeten dan berkualitas di Sulsel maka dapat membantu Pemerintah dalam menanggulangi banjir.
"Saya kira ada banyak pakar di Sulsel. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki kapasitas, untuk bisa membantu Pemerintah Provinsi sehingga banjir tidak menimbulkan kerugian yang besar," ujarnya.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya sudah membentuk satuan tugas (satgas) revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang, Kabupaten Gowa. Tim yang dipimpin Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah itu akan bekerja keras pasca bencana banjir yang melanda wilayah tersebut pada 22 Januari 2019 lalu.
"Bagaimana tim (satgas) ini bekerja, ada survei selama sebulan untuk mencari data dan melihat, kemudian akan disupervisi oleh pusat," kata Andi. (ANTARA/osc)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2RtGpqF
No comments:
Post a Comment