Seperti dilansir CNN, Kamis (3/1), Alejandro dilantik menjadi Wali Kota Tlaxiacao, Negara Bagian Oaxaca pada Selasa lalu. Kota itu berjarak sekitar 104 kilometer dari pusat Oaxaca.
Selepas menyatakan sumpah jabatan, Alejandro lantas pergi bersama sejumlah kerabatnya menuju balai kota setempat. Saat itulah seorang lelaki melepaskan sejumlah tembakan dan mengenai Alejandro.
Alejandro dan tiga orang yang tertembus peluru lantas dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun, dia dinyatakan sudah meninggal ketika sampai.
Alejandro sempat berkeliling mengunjungi sejumlah kantor pemerintah setempat selepas dilantik. Ketika penembakan terjadi pun dia sedang dikerumuni para pendukungnya.
Dari tayangan langsung yang disiarkan melalui laman akun Facebook Alejandro, terlihat sejumlah simpatisan bingung selepas penembakan. Beberapa orang lainnya berhasil melumpuhkan seorang lelaki yang diduga sebagai pelaku.
Aparat penegak hukum setempat menangkap lelaki berinisial JMV berusia 34 tahun, karena diduga terlibat dalam penembakan itu. Lelaki asal Negara Bagian Chiapas itu diketahui sempat bertugas menjadi polisi di sebelah utara Meksiko.
"Saya menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga mendiang dan penduduk Tlaxiacao," cuit Murat melalui akun Twitternya.
Alejandro adalah anggota Partai Morena yang beraliran sayap kiri pertama yang terpilih sebagai wali kota Tlaxiacao. Partai politik itu yang berhasil mengantarkan Anres Manuel Lopez Obrador menjadi Presiden Meksiko.
Obrador mengaku terkejut dengan serangan itu. Sebab menurut dia tingkat kekerasan di Negara Bagian Oaxaca adalah yang paling rendah di seluruh Meksiko.
No comments:
Post a Comment