Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di hadapan awak media usai menutup rapat pimpinan TNI Tahun 2019 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (31/1).
Panglima TNI mengatakan operasi psikologi dan operasi teritorial juga untuk mengurangi operasi tempur. Dengan itu diharapkan bisa mengurangi banyak korban. Meski demikian Hadi tak merinci waktu pelaksanaan operasi itu.
"Oleh karena itu cara yang mungkin adalah pendekatan ke masyarakat dan menyadarkan apa keinginan mereka akan kita wadahi dan penuhi, asal jangan berkeinginan berpisah dari NKRI," ujarnya."Mungkin keinginan mereka yaitu penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan Trans Papua akan kita penuhi dan akan dibicarakan dengan Kepala Suku yang di sana. Kita sudah bekerja sama dengan PUPR dan BUMN untuk bisa mewadahi keinginan mereka," kata Marsekal Hadi.
Selain gangguan keamanan di Papua, Panglima TNI juga menjelaskan bahwa tantangan TNI ke depan adalah masalah penanggulangan bencana alam dan Pemilu 2019, baik pilpres maupun pileg.
"Sehingga Alutsista dan sumber daya manusia harus siap semuanya dan kita tetap berkoordinasi dengan BNPB serta tetap kita mengembangkan kemampuan kita adalah pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana," ujarnyaTerkait Pemilu tahun 2019, Hadi mengatakan bahwa TNI sudah menerima indeks kerawanan pemilu. Ada 16 daerah yang sudah dipetakan bekerja sama dengan Polri. Daerah-daerah itu disebut Hadi akan jadi perhatian TNI.
Selain itu Hadi juga menekankan lagi pentingnya meningkatkan soliditas serta sinergitas TNI dan Polri dalam mensukseskan Pemilu 2019.
"Soliditas dan sinergi TNI-Polri tetap kita jaga agar tujuan dari pesta demokrasi tahun 2019 ini tercapai dengan aman dan sukses tanpa adanya gangguan dari dalam maupun luar negeri," kata Panglima TNI. (wis) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2G2zkMo
No comments:
Post a Comment