Dilansir dari CNBC, sepatu yang dibanderol US$350 dollar atau sekitar Rp 4,9 juta ini bisa melakukan sesuatu yang lebih dari mengikat sepatu sendiri. Sepatu yang dinamakan Nike Adapt BB ini juga mampu menyesuaikan kekencangan tali sepatu sesuai dengan keinginan pengguna.
Menggunakan sistem power lacing yang dinamakan Power Adapt, pengguna bisa menyesuaikan tali melalui aplikasi Nike Adapt. Sepatu ini dibenamkan motor khusus dan gir untuk mengencangkan atau mengendurkan tali sesuai dengan kaki.
Peluncuran sepatu ini, bagi Nike membuka dunia baru tentang pengetahuan data terkait latihan seorang atlet. Di sisi lain, peluncuran sepatu cerdas ini bagi atlet menandakan era baru dan cara mereka berinteraksi dengan sepatu.
"Atlet akan dapat memperbarui dan mengembangkan sepatu mereka dengan peningkatan, fitur baru dan layanan semua melalui teknologi ponsel pintar di dalam alas kaki mereka," kata Michael Donaghu, Wakil Presiden Inovasi Nike.
Nike menyebut sepatu ini sebagai 'laboratorium riset kaki mobile'. Sepatu ini belum memberikan data apa pun, tetapi Nike mengatakan data tersebut akan ada.
"Kami bergerak dari fit ke firmware," kata Donaghu.
Peneliti Nike mengatakan Nike Adapt BB adalah sepatu yang paling teruji dalam sejarah. Perusahaan memilih basket sebagai bidang olahraga untuk uji coba karena tuntutan pemain basket untuk berlari dengan cepat dan sprint secara tiba-tiba.
Bintang tim NBA Boston Celtics Jayson Tatum menjadi kelinci percobaan untuk mengjui sepatu. Sepatu ini akan melakukan debut pertama dan digunakan Tatum dalam pertandingan antara Celtic dan Toronto Raptors pada Rabu malam waktu setempat.
Sepatu mulai dipesan pada 17 Februari. Tatum sendiri sangat terkesan dengan kenyamanan sepatu tersebut.
Kustomisasi adalah fitur kunci lain dari BB Adapt. Dua tombol di bagian bawah sepatu menyala dalam warna pilihan saat memprogram sepatu. Fitur ini bagi Tatum sangat menarik.
Dengan sepatu pintar muncul tanggung jawab baru, yakni pengisian daya. Sepatu ini memang bisa digunakan tanpa telepon karena penyesuaiannya bisa menggunakan tombol. Akan tetapi, ponsel pintar tetap dibutuhkan untuk mendapatkan penyesuaian yang sempurna. (jnp/age)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2CoFnqy
No comments:
Post a Comment