Pages

Thursday, January 17, 2019

Kericuhan Tanah Abang Disebut Akibat Petugas Sita Dagangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa saksi yang menyaksikan kisruh antara Satpol Pamong Praja (PP) dan sejumlah orang di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menceritakan kejadian bermula ketika ada pedagang melanggar ketentuan berdagang di trotoar di sana.

Ujang salah satu saksi mengatakan saat itu ada pedagang berjualan di satu titik trotoar yang melanggar kesepakatan yakni tidak melewati guiding block yang berada di tengah trotoar. Petugas Satpol PP yang berpatroli kemudian mengambil tindakan atas pedagang yang menyalahi aturan itu.

Hanya saja menurut Ujang, petugas itu tak memberi peringatan dan malah langsung menyita barang jualan pedagang tersebut.

"Yang bikin mereka marah karena dagangan mereka langsung dibawa oleh petugas," kata Ujang yang juga berjualan di sekitar sana kepada CNNIndonesia.com, Kamis (17/1).


Tak terima atas penyitaan paksa tersebut, pedagang terkait yang dibantu rekan-rekannya mengejar petugas Satpol PP. Mereka berlari mengejar petugas di sepanjang Jalan Jatibaru Raya hingga masuk ke ruas Jalan Kebon Jati di depan Blok G Pasar Abang.

Tak hanya itu, mereka juga disebut melempari petugas dengan berbagai macam benda.

"Saya lihat petugas dikejar-kejar di depan lapak saya menuju mobil mereka," ucap Ujang.

Ia menambahkan kegiatan penertiban dari Satpol PP sebenarnya sudah berjalan setiap hari. Ujang pun berujar seharusnya pedagang pun sudah paham peran petugas sehingga akan menerima kalau mendapat teguran.

"Sudah biasa sebenarnya, kita juga paham kalau ditegur pasti langsung ke pinggir," kata Ujang.

Yasir, seorang pedagang cilok keliling, mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11 siang. Petugas kemudian kembali lagi kira-kira pukul 14.00 WIB dengan jumlah personel lebih banyak.

Saat itu Satpol PP menghampiri lokasi kejadian dengan dibantu polisi. Kondisinya saat itu sudah sedikit kondusif sehingga kericuhan tak terulang.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Tanah Abang, Jakarta Pusat, Aries Cahyadi mengungkapkan pedagang kali lima (PKL) diduga dendam terhadap adanya penertiban yang dilakukan petugas.

"Mereka (PKL) sudah dendam kepada petugas sehingga mereka melakukan penyerangan. Saat itu kita tidak melakukan perlawanan, kita berusaha meredam," ujar Aries di Jakarta, Kamis (17/1) seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, Aries mengatakan kericuhan yang terjadi di Tanah Abang saat petugas Satpol PP melakukan penertiban ditengarai karena para PKL menolak ditertibkan.

PKL yang berdagang sempat menuntut agar dapat berjualan di lokasi yang dilarang untuk berjualan, yakni kawasan trotoar sepanjang Jalan Jatibaru, kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna dan depan Pasar Blok G Tanah Abang.

Sehingga, kata dia, ketika kurang lebih sebanyak 60 personel Satpol PP melakukan penertiban, ratusan pedagang melempari petugas dengan batu dan kayu.

"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, selanjutnya petugas ditarik," kata Aries.

Ia menilai keributan tersebut terjadi adanya provokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, "Penertiban ini memang rutin kita lakukan, tapi saat penertiban berlangsung ada oknum yang menyulut amarah mereka."

(bin/kid)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2DfAYYq

No comments:

Post a Comment