"Orang yang ingin merealisasikan (ide bisnis) memang perlu sebuah pertarungan yang harus dimenangkan. Saya dulu juga begitu, dulu tidak punya agunan. Tetapi, kemudian bisa dapat pinjaman, nyatanya tetap bisa dapat," ujarnya saat menghadiri acara Green Fest di JCC, Senayan, Kamis (31/1).
Lebih lanjut ia mengatakan milenial harus bisa berusaha sendiri mendapatkan modal, misalnya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Apalagi, bunga yang ditawarkan cukup menarik, yaitu 7 persen. Program ini bisa dimanfaatkan untuk semua kalangan, termasuk milenial.
Selain itu, perbankan umumnya juga memiliki fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang cukup fleksibel dimasuki para milenial. Tidak ketinggalan, perkembangan perusahaan teknologi di bidang jasa keuangan (financial technology/fintech) juga bisa dijadikan alternatif.
"Jadi saya kira, sudah banyak sekali pembiayaan. Yang pemula-pemula bisa mengambil peer to peer, itu juga banyak," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sangat antusias dengan perkembangan inovasi yang diciptakan oleh generasi milenial. Ia menilai inovasi kaum milenial merupakan wujud nyata masyarakat Indonesia cukup melek dengan perubahan.
Bahkan, Jokowi mengaku terus mendorong para milenial agar terus menciptakan inovasi-inovasi yang bisa memberi sumbangan pada pembangunan dan perekonomian bangsa. Misalnya, dengan membangun riset-riset di kementerian agar ide dan inovasi dari milenial bisa tertampung.
Dorongan dari pemerintah ini, ia melanjutkan agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara lain. "Jadi, jangan pesimis. Harus optimis bahwa ke depan negara ini akan besar. Indonesia akan masuk menjadi empat besar negara terkuat di dunia," imbuhnya.
Meski demikian, ia menitip pesan agar inovasi dan ide-ide bisnis para milenial tidak meninggalkan karakter ke-Indonesia-an. "Bangsa ini bangsa yang beretika, adat, penuh tata krama, budi pekerti, dan sopan santun. Itu yang jangan sampai hilang karakter ke-Indonesia-an," pungkasnya.
(uli/bir)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2G9to3H
No comments:
Post a Comment