Pernyataan tersebut dikeluarkan untuk membantah isu yang beredar di media sosial bahwa Gerindra dan PKS memfasilitasi massa aksi Reuni 212.
"Itu fitnah yang begitu kejam menunjukkan yang bersangkutan merupakan politikus sontoloyo yang mengeluarkan hoaks," ujar Andre saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Isu mengenai keterlibatan Gerindra dan PKS tersebar di medium WhatsApp. Isu itu menyebut bahwa koordinator lapangan (korlap) dan peserta Reuni Aksi 212 yang ada di daerah dapat mengambil ongkos transportasi dengan menghubungi serta mendatangi Kantor DPC Gerindra dan DPD PKS.Setiap peserta aksi mendapatkan ongkos transportasi sebesar Rp100 ribu per kepala. Korlap dan peserta aksi bisa mendatangi Kantor DPC Gerindra dan DPD PKS di empat kota untuk mendapatkan uang transpor tersebut, yaitu di Kota Ciamis, Subang, Garut, dan Kuningan.
Andre menyebut Reuni Aksi 212 murni acara umat dan tidak ada hubungan dengan Gerindra maupun Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dia berkata kalaupun ada kader atau pengurus partai menghadiri Reuni Aksi 212, hal itu merupakan motivasi pribadi sebagai umat Islam. Andre menegaskan kedatangan mereka tak terkait kepentingan partai."Partai tidak terlibat untuk mengerahkan massa di acara reuni akbar 212. Tidak ada urusan dengan Partai Gerindra," ucapnya.
Dia juga menegaskan bahwa Gerindra tak pernah memberikan uang sebesar Rp100 ribu kepada peserta Reuni Aksi 212. Andre menyebut isu tersebut hoaks.
Ia mengatakan hoaks tersebut tak masuk akal mengingat kubu Prabowo-Sandi justru sedang berusaha menggalang dana untuk kampanye."Itu melecehkan umat bilang ini umat dibayar Rp100 ribu per kepala oleh Pak Prabowo, itu kan penghinaan fitnah. Ini cara-cara politikus sontoloyo," ucapnya. (ulf/wis)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2AELXbn
No comments:
Post a Comment