Pages

Thursday, November 1, 2018

20 Psikolog Dampingi Keluarga Korban Lon Air JT-610

Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit (RS) Polri menerjunkan 20 psikolog untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Ait JT-610. Kepala RS Polri, Kombes Musyafak menjelaskan, ke-20 psikolog telah memberikan trauma healing kepada sekitar 64 anggota keluarga korban.

"Trauma healing merupakan bagian dari tugas kami selain mengidentifikasi kantong jenazah yang masuk dari proses evakuasi," kata Musyafak dalam konferensi pers, Kamis (1/11).

Psikolog yang tersedia di RS Polri, jelas Musyafak, merupakan tim dari Biro Psikologis Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Biro Psikologis dari Mabes TNI Angkatan Udara.

Sementara itu, perkembangan lainnya, RS Polri hingga pagi ini telah menerima setidaknya 212 orang yang mengaku kehilangan anggota keluarganya. Angka ini meningkat setelah sehari sebelumnya masuk 189 laporan.


"Sementara itu kantong jenazah saat ini berjumlah 56, dari sebelumnya 48 kantong jenazah," jelas Musyafak.

Sementara itu dari tempat proses evakuasi, sebagian badan pesawat Lion Air JT-610 dilaporkan akhirnya ditemukan di dasar laut di utara Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11) pagi WIB.

Penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL menemukan badan pesawat Lion Air JT-610 di bawah air perairan Tanjung Karawang. Hal tersebut diketahui dari penelusuran penyelam Dislambair di titik atau spot yang sebelumnya telah ditemukan KRI Rigel.

20 Psikolog Dampingi Keluarga Korban Lon Air JT-610Foto: CNN Indonesia/Safir Makki

"Saat pengejaran visual di bawah spot kita ada bodi pesawat, positif bodi pesawat," kata Kolonel Laut (E) Monang Sitompul kepada CNNIndonesia.com yang berada di atas LCU KRI Banda Aceh 593-1.

Selain menemukan bagian pesawat, penyelam juga menemukan bagian tubuh korban Lion Air JT-610. Saat pengangkatan bagian tubuh tersebut, aroma tak sedap tercium kuat.

Para personel TNI AL serta awak media yang berada di atas LCU KRI Banda Aceh 593-1 pun langsung mengenakan masker untuk mengurangi terciumnya bau kurang sedap tersebut.

(ain/ain)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qm585d

No comments:

Post a Comment