Korban merupakan warga Sidoarjo kelahiran 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 01 RW 01 Sukodono, Jawa Timur.
"Berdasarkan sidang rekonsiliasi yang digelar di RS Polri ada satu body part dinyatakan teridentifikasi," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arthur Tampi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Arthur mengatakan jenazah korban termasuk salah satu dari 24 kantung jenazah yang tiba pada Selasa (30/10).
Tim DVI Polri sebelumnya telah mengambil sampel DNA (asam deoksiribonukleat) dari 152 keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610.
Namun timnya belum mendapatkan seluruh sampel DNI. Pihak keluarga korban yang belum diambil sampel DNA telah menghubungi RS Polri. Mereka masih dalam perjalanan menuju RS Polri.
Hingga saat ini RS Polri telah menerima 48 kantung jenazah berisi bagian tubuh korban. Tim forensik juga masih memeriksanya dengan mencocokan data pra-kematian atau antemortem yang dikumpulkan melalui kerluarga korban.
"Hari ini kami upayakan 24 kantong itu kami periksa. 24 kantung jenazah ini isinya sama, body parts, yang nanti akan kita cocokan dengan data antemortem yang kita dapatkan," ujarnya.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 milik Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).
Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Banten pukul 06.10 WIB untuk menuju Pangkal Pinang. Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Pesawat sempat meminta kembali ke landasan sebelum akhirnya hilang dari radar. Pesawat diketahui membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin.
(fhr/pmg) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2ADvqWs
No comments:
Post a Comment