"Ibarat kata sekarang ini kata Pak Jokowi pada waktu memberikan pengarahan, tikus mati di got yang disalahkan Pak Jokowi, angkot nabrak kucing yang disalahkan Pak Jokowi," kata Romy di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (31/10).
Ketua Umum PPP itu menyebut kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah kehabisan bahan untuk melawan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Maka kubu pasangan nomor urut 2 itu pun menempuh berbagai cara untuk melawan.
"Jadi apapun sekarang yang menjadi persoalan-persoalan di lingkungan masyarakat kita yang disalahkan adalah Pak Jokowi. Kenapa? Karena memang lawan sudah kehabisan bahan untuk memojokkan Pak Jokowi," ujar dia.
Romy mencontohkan ketika Sandiaga menyebut tempe saat ini setipis kartu ATM karena semakin mahal. Menurut Romy, hal itu merupakan bentuk serangan kepada petahana meski tidak berdasarkan kenyataan.Buntut dari pernyataan Sandiaga tersebut, pada Senin (30/10) lalu, Jokowi mengunjungi Pasar Surya Kencana di Bogor untuk memeriksa harga tempe. Hasilnya, tidak ditemukan kenaikan harga tempe sebagaimana dilontarkan Sandiaga.
Kunjungan Jokowi itu, kata Romy, merupakan bentuk klarifikasi terhadap pernyataan Sandiaga yang tidak berdasar.
"Ya saya kira apa yang dilakukan Pak Jokowi itu kan bagian dari seeing is beliveing ya. Jadi masyarakat perlu mendapatkan informasi yang akurat terhadap klaim-klaim yang selalu dilakukan secara sepihak oleh paslon lawan," kata dia.
Romy mengaku, pada hari yang sama ia juga sempat blusukan ke Pasar Aurduri di Kota Jambi untuk memeriksa harga bahan-bahan pokok di sana. Ia mengatakan sebagian harga pokok turun namun untuk harga bawang putih memang mengalami kenaikan.Untuk itu, lanjut Romy, kubunya melakukan antisipasi demi menyangkal pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak benar dari kubu Prabowo-Sandi. Salah satunya dengan menyajikan data dan fakta untuk membuktikan tudingan kubu seberang. (dni/osc)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Q570dP
No comments:
Post a Comment