Pages

Wednesday, October 3, 2018

Nilai Harta Benda yang Diasuransikan di Palu Capai Rp9,1 T

Jakarta, CNN Indonesia -- Perhitungan sementara nilai harta benda yang diasuransikan dengan jenis segala risiko (all risk) di kawasan terdampak bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah per 28 September 2018 mencapai Rp9,16 triliun.

Nilai pertanggungan itu mencakup 753 unit bangunan atau kelompok bangunan di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Jumlah tersebut berdasarkan database eksposur risiko yang tercatat melalui sesi risiko gempa bumi di PT Reasuransi MAIPARK Indonesia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S Dalimunthe mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Reasuransi MAIPARK melakukan kompilasi data laporan klaim dari perusahaan asuransi umum. Pelaku usaha asuransi umum mensesikan risiko gempa bumi ke PT Reasuransi MAIPARK Indonesia.


"Nilai itu sekitar empat kali besar risiko yang disesikan ke MAIPARK yang terdiri atas bangunan, isi bangunan dan kerugian usaha (business interruption)," kata Dody dikutip dari keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (3/10).

Dody melanjutkan, angka eksposur risiko masih belum final dan akan terus berkembang karena tahap identifikasi dan verifikasi masih dalam proses. Ia mengatakan, nilai kerugian sampai saat ini masih menunggu laporan klaim dari semua perusahaan asuransi umum.

"Dengan kondisi lapangan yang masih kurang kondusif, memang dibutuhkan waktu untuk memproses dan menghitung potensi klaim," ujar Dody.


Dody meminta perusahaan asuransi umum untuk segera melakukan proses penanganan klaim secara profesional untuk memudahkan koordinasi penanganan klaim. Jika perlu, perusahaan asuransi umum menyediakan pusat layanan dan posko penanganan klaim serta melakukan jemput bola agar meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah.

"Tertanggung yang memiliki polis asuransi gempa bumi dan mengalami kerugian akibat risiko gempa bumi tersebut dapat segera melaporkan kerugiannya kepada perusahaan asuransi umum penerbit polis," tukas dia.

(ulf/lav)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2QukD6f

No comments:

Post a Comment