Pernyataan itu disampaikan oleh mantan perdana menteri Australia, Malcolm Turnbull usai bertemu Jokowi di Pulau Bali, awal pekan ini. Dia meminta sahabatnya, PM Scott Morrison benar-benar mempertimbangkan kembali gagasan memindahkan kedutaan besar mereka di Israel.
"Presiden (Jokowi) menyampaikan kepada saya ide memindahkan Kedubes Australia di Tel Aviv ke Yerusalem sangat menjadi sorotan. Kalau hal itu dilakukan, maka akan mendapatkan reaksi yang buruk dari Indonesia," kata Turnbull, seperti dikutip stasiun televisi ABC, Rabu (31/10).
Sebab, jika disetujui perjanjian itu kemungkinan akan diteken November mendatang. Turnbull meminta Morrison tetap pada kebijakan diplomasi mereka terhadap Israel yang sudah berjalan empat dasawarsa.
Morrison dan Turnbull juga sempat berdebat tentang ide memindahkan kedutaan besar mereka di Israel. Apalagi Kota Sydney adalah salah satu tempat yang menampung komunitas Yahudi terbesar di Negeri Kanguru. Namun, Morrison yang beraliran konservatif hingga saat ini nampak masih tetap pada pendiriannya.
"Australia akan mengambil keputusan berdasarkan kebijakan luar negeri dan kepentingan kami. Kami akan berkonsultasi, mendengarkan pendapat lain, tetapi pada akhirnya kami harus mendahulukan kepentingan kami," kata Morrison.
Bahkan gara-gara itu proses perundingan damai antara Palestina dan Israel menjadi tersendat. Akibatnya adalah muncul berbagai aksi unjuk rasa besar-besaran di Tepi Barat dan Jalur Gaza, hingga mengakibatkan kekerasan dilakukan tentara zionis Israel. Akibatnya sejumlah orang tewas lantaran ditembak saat berunjuk rasa di wilayah perbatasan Palestina-Israel. (ayp)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qnwVlP
No comments:
Post a Comment