"Institusi intelijen dan keamanan memiliki bukti yang menunjukkan pembunuhan itu terencana," ujar Erdogan dalam pidato di hadapan parlemen, Selasa (23/10).
Erdogan kemudian menjabarkan kronologi kejadian menjelang 2 Oktober, saat Khashoggi dilaporkan hilang setelah masuk ke gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Mereka langsung mengecek hutan di sekitar Istanbul, diduga untuk mencari lokasi pembuangan jasad Khashoggi nantinya.
Setelah itu, mereka mempersiapkan segala sesuatu di gedung konsulat, termasuk mematikan CCTV.
Hanice Cengiz, tunangan Khashoggi yang menunggu koresponden Washington Post itu di luar gedung, kemudian melapor ke kepolisian Turki karena Khashoggi tak kunjung keluar. Cengiz khawatir Khashoggi ditahan paksa.
Aparat lantas memeriksa rekaman CCTV dan terbukti Khashoggi memang tidak pernah keluar dari gedung tersebut.
Namun, pada akhir pekan lalu, Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam sebuah perkelahian di dalam gedung konsulat.
Erdogan mengatakan bahwa bukti yang dihimpun aparat di lapangan mengindikasikan Khashoggi menjadi korban "pembunuhan menjijikan" dan pemerintah seharusnya tidak menutupi itu.
Presiden itu kemudian mengakui bahwa kelima belas orang ini termasuk dalam daftar 18 tersangka yang ditangkap Saudi terkait kasus Khashoggi.
Erdogan pun mengancam tak akan melanjutkan penyelidikan sampai Saudi menjawab segala pertanyaan terkait kejanggalan dalam kasus ini, termasuk keberadaan jasad Khashoggi.
"Mengapa ada tim Saudi dengan 15 orang itu di Turki? Atas perintah siapa? Mengapa konsulat tidak langsung dibuka untuk para penyelidik? Mengapa banyak pernyataan berbeda dari Saudi? Siapa kolaborator lokal yang menghilangkan jasad Khashoggi? Saudi harus menjawab semua pertanyaan ini," katanya. (has)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2O1a4Gd
No comments:
Post a Comment