Taylor Swift mengungkapkan pendapatnya tersebut melalui media sosialnya. Ia bukan hanya menyesali pernah memilih seseorang yang kini membuatnya kecewa, namun juga terbuka soal dukungannya kepada kelompok LGBTQ.
"Saya menulis unggahan ini tentang pemilu paruh waktu pada 6 November nanti, yang mana saya akan memilih untuk negara bagian Tennessee," kata Swift.
"Di masa lalu, saya enggan memublikasikan suara suara opini politik saya, namun karena sejumlah kejadian dalam hidup saya dan di dunia selama dua tahun terakhir, saya merasa penting berbuat beda tentang itu saat ini," lanjutnya.
Swift menyebut dirinya selalu memilih perwakilan rayat yang dianggap melindungi dan berjuang untuk hak asasi manusia yang ia nilai dibutuhkan bagi Amerika Serikat.
"Saya percaya dalam perjuangan hak-hak LGBTQ, dan segala diskriminasi berdasarkan orientasi seksual atau gender adalah salah," kata Swift.
"Saya percaya bahwa rasisme sistemik yang masih kita lihat di negara ini terhadap orang kulit berwarna amat menakutkan, memuakkan, dan merata," lanjutnya.
"Saya tidak dapat memilih orang yang tidak mau berjuang untuk kemuliaan seluruh orang Amerika, tak peduli warna kulitnya, gender, atau siapa yang mereka cinta," kata pelantun Out of the Woods itu.
Swift pun mengatakan dalam daerah pemilihannya, ada caleg wanita bernama Marsha Blackburn. Ia menyebut sebagai pemilih yang mendukung keterwakilan wanita dalam legislatif, ia tak dapat memilih Blackburn.
Swift menyebut tak dapat memilih Blackburn karena melihat catatan caleg tersebut di legislatif yang ia anggap bertentangan dengan nilai politiknya.
Kekasih Joe Alwyn itu pun memutuskan untuk mendukung caleg Phil Bredesen untuk senat dan Jim Cooper untuk jadi anggota DPR. Keduanya merupakan anggota Partai Demokrat.
Swift pun mengingatkan para penggemarnya untuk mencari tahu soal para caleg yang tengah berkampanye, bukan hanya soal pribad para caleg, namun juga pengalaman dan riwayat politis mereka.
"Banyak dari kita, mungkin tidak pernah menemukan seorang kandidat atau partai yang kita sepakat 100 persen dalam segala isu, namun kita tetap harus memilih," kata Swift.
"Ada banyak anak muda yang pintar, bijaksana, dan tenang yang menginjak usia 18 tahun selama dua tahun terakhir dan kini memiliki hak dan keistimewaan suara mereka bisa dihitung." lanjut Swift.
[Gambas:Youtube] (end)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OPeS60
No comments:
Post a Comment