"Ya ada beberapa dijatah karena airnya sangat terbatas sehingga di beberapa tempat. Tidak semuanya ya, ada beberapa pos-pos (pengungsian)," kata Sutopo, di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (6/10).
Sutopo mengatakan pembatasan air bersih dilakukan lantaran ketersediaan air belum normal pasca-gempa 7,4 SR dan tsunami yang menerjang Jumat (28/9) lalu. Menurutnya, sejumlah pipa air di dalam tanah rusak berat.
Sutopo menambahkan sumber air bersih juga menjadi keruh dan sejumlah sumur air bahkan berubah menjadi cokelat hingga hitam.
"Oleh karena itu bantuannya menggunakan mobil tangki air. Kementerian PUPR mengerahkan beberapa mobil tangki air, dan bantuan lain. Kemudian bangun sumur bor," ujarnya.
Selain keterbatasan air bersih, lanjut Sutopo keberadaan MCK di sejumlah titik pengungsian juga menjadi masalah korban gempa dan tsunami di Palu serta Donggala. Menurut Sutopo, masalah MCK menjadi perhatian mendesak agar tak menimbulkan penyakit masyarakat setempat.
"Meskipun MCK portable juga dibangun di sana, tapi kita masih perlukan. Oleh karena itu ketersedian air bersih harus dipasok di sana, MCK juga sama," kata dia.
Gempa berkekuatan 7,4 SR meluluhlantakkan kota Palu dan menyebabkan lebih dari 1600 tewas serta 62 ribu mengungsi. Diperkirakan data korban akan terus bertambah, mengingat data korban tewas dari daerah yang terkena likuifaksi seperti di Balaroa belum dijumlahkan. (fra/vws) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2pCRnP8
No comments:
Post a Comment