Kata Tjahjo untuk mendukung aktivitas pemerintahan di Kota Palu pada Selasa nanti, Kemendagri akan memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah setempat.
Pelayanan masyarakat akan diupayakan aktif dari tingkat kota hingga kecamatan. Adapun untuk fokus pelayanan, Tjahjo berkata akan mengutamakan proses evakuasi korban gempa.
Dia berkata lumpuhnya pemerintahan lebih karena pihaknya memberikan kesempatan kepada aparat sipil negara untuk membantu keluarga, kerabat, dan orang lain yang terdampak gempa dan tsunami.
Hal lain adalah tingkat kerusakan yang terjadi. Setelah gempa, Tjahjo mengatakan semua toko tutup, listrik mati, dan komunikasi tak ada.
Tjahjo mengatakan saat ini proses pelayanan masyarakat berangsur pulih. Bantuan kepada warga mulai mengalir secara bertahap sejak Sabtu sore.
Dia pun menyatakan proses bantuan akan mengalir normal dengan dukungan TNI, Polri, BNPB, dan tim medis.
"Arahan presiden semua kementerian dan lembaga harus terjun," ujar Tjahjo.
Korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala terus bertambah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per hari Minggu (30/9) pukul 13.00 WIB, tercatat 832 orang meninggal dunia. Dari jumlah itu sebanyak 821 korban ada di Kota Palu dan 11 korban di Kabupaten Donggala.
Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami.
Untuk korban luka berat BNPB mencatat ada 540 orang dirawat di rumah sakit dan 16.732 pengungsi tersebar di 24 titik.
Korban gempa dan tsunami diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi.
"Korban diduga masih tertimbun bangunan runtruh dan daerahnya belum dijangkau oleh tim SAR," ujar Sutopo.
No comments:
Post a Comment