Kesuksesan Puspa ternyata berawal dari hal sederhana, yakni mengikuti jejak kakaknya untuk menekuni pencak silat.
"Saya ikut pencak silat awalnya ikut-ikutan kakak. Setelah itu mulai ikut kompetisi akhirnya bisa juara dan mewakili DKI Jakarta. Saat ini akhirnya saya bisa mewakili Indonesia di ajang Asian Games," kata Puspa seusai pertandingan.Seiring waktu, pencak silat kemudian jadi bagian hidup Puspa. Kejuaraan demi kejuaraan ia ikuti dan level kejuaraan yang ia ikuti terus naik karena ia juga bisa menorehkan prestasi.
![]() |
"Berkat pencak silat, saya bisa sekolah, kuliah, dan membiayai kehidupan saya sendiri. Saya merasa berutang dengan pencak silat dan saya berusaha membayarnya lewat prestasi," kata Puspa yang juga pernah jadi juara dunia 2016 ini.
Puspa berhasil jadi peraih medali emas setelah menorehkan 467 poin dalam laga final nomor seni tunggal putri. Catatan poin itu unggul jauh dari rival-rivalnya di babak final.
![]() |
Setelah jadi juara Asian Games 2018, Puspa berharap pencak silat bisa ikut serta di Olimpiade 2020 sebagai cabang olahraga eksebisi.
"Target pribadi saya adalah mendapat 468 poin dan karena itu nilai tadi [467 poin] sudah membuat saya puas. Saya ingin terus berprestasi di ajang-ajang berikutnya dan berharap bisa tampil di Olimpiade 2020 bersama pencak silat sebagai cabang olahraga eksebisi," tutur Puspa.Pencak silat merupakan cabor yang diharapkan paling banyak meraih medali. Sebelum Asian Games 2018 digelar, Kemenpora menargetkan lima medali emas dari cabang pencak silat. (jun)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NnbVFB
No comments:
Post a Comment