Menteri Koordinator Darmin Nasution mengungkapkan kebijakan ini relevan untuk menahan pelemahan rupiah yang kini telah menembus level Rp14.700 per dolar AS. Dengan menggunakan biodiesel, Indonesia bisa menekan impor minyak sekitar US$2 miliar hingga US$2,3 miliar hingga akhir tahun.
"Kalau neraca perdagangan membaik ya rupiah pasti bagus. Itu hubungannya jelas," ujar Darmin dalam acara peluncuran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (31/8).
Selain itu, mandatori biodiesel juga bisa menyerap pasokan kelapa sawit yang sekarang melimpah di pasaran global. Efeknya, harga minyak sawit dapat terangkat dan nilai ekspor Indonesia akan meningkat.
Darmin mengingatkan, biodiesel memiliki sifat seperti sabun yang akan membersihkan filter dan tangki BBM kendaraan. Kotoran yang terangkat dapat masuk ke mesin kendaraan. Karenanya, Darmin mengimbau masyarakat pengguna biodiesel untuk membersihkan filter dan tangki kendaraannya.
"Begitu B20 mau dipakai, gantilah filternya, bersihkanlah tangkinya karena CPO itu sifatnya seperti sabun yang membersihkan tangki dan filter," ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan kesiapan perseroan untuk menyalurkan B20. Saat ini, dari 112 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), 60 TBBM diantaranya sudah siap mencampurkan B20 menggunakan pasokan bahan bakar nabati fame yang ada. Sebanyak 52 TBBM sisanya akan mulai menyalurkan begitu menerima pasokan fame dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN).
"Komitmen kami mulai 1 September 2018, sudah tidak ada lagi B nol. Semua diseragamkan B20," ujar Nicke. (agi)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2CgoFNp
No comments:
Post a Comment