Pages

Thursday, October 3, 2019

Trump Desak Presiden Ukraina dan China Selidiki Rival Pemilu

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump secara terang-terangan meminta Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden China, Xi Jinping, untuk menyelidiki calon rivalnya dalam pemilihan umum pada 2020 mendatang, Joe Biden.

"Saya katakan kepada Zelensky, jika saya jadi dia, saya akan merekomendasikan agar mereka memulai penyelidikan terhadap Biden," ujar Trump sebagaimana dikutip AFP, Kamis (3/10).

Melanjutkan pernyataannya, Trump berkata, "Begitu pula China harus memulai investigasi terhadap Biden karena yang terjadi di China sama buruknya dengan di Ukraina."

Ketika ditanya akan meminta langsung hal serupa kepada Xi, Trump menjawab, "Kami sedang memikirkan hal itu."

Trump menuding Biden, sebagai wakil presiden AS pada 2014 lalu, berupaya menghalangi penyelidikan korupsi atas perusahaan anaknya, Hunter Biden.

Ia juga menuding Hunter menyalahgunakan kekuasaannya untuk menghimpun dana US$1,5 miliar dari China dalam rangka investasi kendaraan sejak 2013 lalu.

Namun, sampai saat ini tak ditemukan bukti Biden berupaya menghalangi proses penyelidikan di Ukraina. Sementara itu, media lokal China juga melaporkan bahwa rekan bisnis Hunter memang mendapatkan lisensi investasi, tapi tak ada nama putra Biden tersebut di dalamnya.

Biden pun menyebut tudingan Trump tersebut sebagai "teori konspirasi." Tim kampanye Biden bahkan menyebut Trump "memilih bohong yang berlebihan ketimbang mengungkap kebenaran."

"Bapak presiden, Anda tidak dapat memaksa pemerintah asing untuk memenangkan pemilu. Itu adalah penyalahgunaan kekuasaan. Anda melanggar sumpah dan membahayakan keamanan nasional kami," kata Biden.

[Gambas:Video CNN]
Saat ini, Trump sendiri sedang diselidiki dalam rangka proses awal pemakzulan sang presiden AS. Ia diduga menyalahgunakan kekuasaannya demi melengangkan jalan menuju kursi kepresidenan dalam pemilu 2020 mendatang.

Proses pemakzulan ini dimulai setelah terkuak fakta bahwa Trump meminta Zelensky menyelidiki kasus Hunter Biden dalam pembicaraan di telepon beberapa waktu lalu.

Jika nantinya Trump diyakini melakukan "pengkhianatan, suap, tau kejahatan tingkat tinggi dan pelanggaran ringan" berdasarkan konstitusi AS, Dewan Perwakilan AS dapat langsung melanjutkan proses pemakzulan. (has)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OfiFIZ

No comments:

Post a Comment