Adnan mengatakan Jokowi harus tetap berhati-hati sebab kepala negara turut bertanggung jawab jika mengambil langkah yang salah dalam menentukan calon pimpinan KPK.
"Presiden harus memastikan calon calon pimpinan KPK adalah orang-orang yang punya integritas dan kredibilitas. Jika tidak maka ini menjadi bumerang buat presiden," kata Adnan di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang menunjukan publik yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo akan puas dengan kinerja pemberantasan korupsi.
Menurut dia, Jokowi juga harus lebih memperhatikan kinerja Pansel Capim KPK yang menurut Adnan sering luput akan kesalahan-kesalahan. Ia pun mengimbau kepada presiden yang akan menerima 10 nama capim KPK untuk terus mengawal, dan tetap mendngar aspirasi masyarakat.
"Saya kira presiden tidak bisa menggunakan cek kosong ya dan kemudian diberikan kepada pansel untuk mengisinya," kata dia.
Sementara itu, eks pimpinan KPK Mochammad Jasin meminta agar pansel capim KPK tidak meloloskan capim yang memiliki rekam jejak buruk ke 10 besar.
Menurut Jasin, polemik terkait capim KPK yang beberapa waktu terakhir ini terjadi di masyarakat mesti disambut positf. Artinya, lanjut dia, masyarakat dapat menilai dan bisa memepersulit lolosnya capim yang tidak memenuhi standar.
"Dari 20 ke 10 ini sangat riskan-riskan. Ini bagus sekali, kalau tidak dibuat hiruk pikuk nanti lolos begitu saja. Kalau tidak, menyesal," ucap dia.
[Gambas:Video CNN] (ani/ain)
No comments:
Post a Comment