Namun demikian, kekhawatiran pasar atas berlebihnya pasokan membatasi kenaikan harga minyak. Dilansir dari Reuters, Selasa (2/7), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik US$0,32 menjadi US$65,06 per barel. Selama sesi perdagangan berlangsung, harga Brent sempat menyentuh US$66,75 per barel.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus sebesar US$0,62 menjadi US$59,09 per barel. Di awal sesi perdagangan, harga WTI sempat menembus level US$60,28 per barel, tertinggi sejak 5 pekan terakhir.
Awal pekan ini, sumber Reuters menyatakan OPEC sepakat untuk memangkas produksi. Kesepakatan tercetus dalam dalam pertemuan yang digelar pada 1-2 Juli di Wina, Austria. Di hari pertama pertemuan tersebut, OPEC menggelar pertemuan tertutup selama 6 jam.
Pamangkasan produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) telah dilakukan OPEC dan sekutunya sejak awal tahun. Mereka memutuskan untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan demi mendongkrak harga minyak mentah di tengah pelemahan ekonomi global dan melesatnya produksi minyak AS.
OPEC rencananya bertemu dengan Rusia dan produsen lain, aliansi yang dikenal dengan sebutan OPEC+, pada hari ini, Selasa (2/7) waktu setempat, untuk membahas kebijakan lebih lanjut.
"Harga WTI dan Brent hari ini telah merosot dari level tertinggi harian seiring pengamat pasar yang tak nyaman dengan waktu tunggu yang lama hingga pertemuan OPEC memperoleh kesimpulan, sebuah sinyal bahwa mungkin terjadi perselisihan," ujar Analis Pasar Energi CHS Hedging Tony Headrick di St Paul, Minnesota.
[Gambas:Video CNN]
Partner Again Capital Management John Kilduff menilai sulit untuk mempertahankan kenaikan harga minyak karena diprediksi muncul pertanyaan terkait cukup atau tidak pemangkasan produksi yang ditempuh.
Pada Senin (1/7) kemarin, anggota OPEC yang terkena sanksi AS, Iran dan Venezuela, bergabung dengan produsen utama minyak Arab Saudi, Iran dan Rusia, mendukung perpanjangan kebijakan pemangkasan pasokan.
Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan ia telah sepakat dengan Arab Saudi untuk memperpanjang kebijakan pemangkasan yang ada selama enam hingga sembilan bulan.
Menteri Energi Arab Saudi menyatakan kesepakatan kemungkinan akan diperpanjang selama sembilan bulan dan tidak ada kebutuhan untuk memangkas lebih dalam.
(sfr/bir)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2XHuAV5
No comments:
Post a Comment