Pages

Wednesday, May 1, 2019

Serikat Buruh Minta Massa Baju Hitam Pemicu Rusuh Diusut

Jakarta, CNN Indonesia -- Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kelompok massa berpakaian serba hitam dan bermasker yang dituding memancing kerusuhan dalam aksi Hari Buruh Internasional atau May Day yang dilakukan di sejumlah lokasi.

Presiden KSPI Andi Gani Nena Wea menilai ada aktor intelektual di balik sejumlah bentrokan dalam aksi May Day, Rabu (1/5) di lima provinsi. Andi menaruh curiga lantaran bentrokan ini terjadi dalam waktu yang serentak.

Sejumlah bentrokan itu melibatkan kelompok massa berbaju hitam yang disebut Andi bernama Anarko. Kelompok ini dituding KSPI memicu bentrokan yang hampir terjadi setiap tahunnya.

"Pesan untuk Pak Kabareskrim, Bang Idham Aziz, ada kejadian di lima provinsi termasuk di Bundaran HI [Jakarta] dan Bandung, kami minta ditelusuri dengan cepat," kata Andi Gani di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/5) seperti dikutip dari Antara.

"Saya menilai ini pasti ada aktor intelektualnya, sebab bentrok ini terjadi dalam hari yang sama dan jam yang sama," lanjutnya.


Keyakinan Andi bahwa ada dalang di balik massa berbaju hitam pemicu bentrokan itu lantaran ia mengaku pihaknya beserta serikat buruh lainnya sudah bertekad melakukan aksi tanpa kerusuhan.

Andi pun percaya diri tekad tersebut dilaksanakan dengan baik. Menurutnya, tidak ada kerusakan yang terjadi setiap pihaknya melakukan aksi Hari Buruh.

"Tapi di beberapa lokasi ada kelompok penyusup berpakaian hitam-hitam Anarko yang sengaja memancing terjadinya bentrok antara buruh dengan kelompok ini," kata Andi.

"Tahun lalu juga ada bentrokan di Patung Kuda antara buruh dengan kelompok ini. Sekarang di Bandung KSPSI diincer lagi. Nah, ini mudah-mudahan jangan sampai buruh menjadi kambing hitam bentrokan-bentrokan ini," ucap Andi.

Aksi Hari Buruh Internasional 2019 di Jakarta.Aksi Hari Buruh Internasional 2019 di Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

KSPI pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut, salah satunya yang terjadi di lima provinsi itu. Ia pun yakin kasus ini bisa ditangani oleh pihak berwajib.

Keyakinan KSPI itu didukung oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko. Ia menyebut sudah meminta Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Idham Aziz untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Saya tadi sudah menyampaikan ke bapak Kabareskrim untuk didalami, ada apa ini, namanya aja sudah serem, Anarko kan mendekati anarkis. Kami minta dalami siapa di belakangnya," ucap Moeldoko.

Antara melaporkan setidaknya ada beberapa bentrokan yang terjadi pada perayaan Hari Buruh Internasional 2019 di Indonesia. Beberapa yang disebut adalah di Bandung dan Bundaran HI, Jakarta.


Massa Baju Hitam di Surabaya

Situasi serupa juga terjadi di Surabaya. Aparat kepolisian dilaporkan membubarkan aksi massa berpakaian serba hitam dan bermasker dalam peringatan May Day di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.

Antara menyebut massa yang jumlahnya tampak puluhan dan didominasi pemuda itu menggelar aksi di depan SMA Tri Murti.

Polisi terpaksa membubarkan aksi itu karena tak ada izin. Polisi meminta mereka untuk menjauh dari kerumunan buruh yang merayakan May Day dengan berorasi.

Namun dalam perjalanan bubar, massa berbaju hitam tersebut sempat terlibat keributan dengan awak media yang tersinggung dengan cara pelarangan pengambilan berita dari kelompok itu. Polisi pun turun tangan dan membubarkan massa yang nyaris bentrok itu.

[Gambas:Video CNN]

"Yang bukan buruh silakan mundur. Ini adalah Hari Buruh dan mereka sedang menyampaikan aspirasinya. Bagi yang tidak berkepentingan ayo bubar baik-baik," kata Kasat Binmas Polrestabes Surabaya Kompol Fathoni yang berada di lokasi.

Sementara itu, polisi juga mengamankan dua pemuda yang diduga menjadi provokator dan menunggangi aksi Hari Buruh di Surabaya.

Koordinator lapangan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Mulyadi, menyebut kedua pemuda itu belum diketahui tergabung dalam aliansi buruh tertentu. (Antara/end)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2V8gkUP

No comments:

Post a Comment