"Bertambah terus sudah 101," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (22/5).
Sebelumnya polisi menyatakan telah menangkap sebanyak 62 orang diduga sebagai provokator. Jumlah penangkapan pun terus bertambah seiring penyelidikan dan keterangan dari pelaku yang lebih dulu ditangkap.
Selain itu polisi juga telah menemukan satu mobil ambulans dengan lambang satu partai yang di dalamnya terdapat batu dan alat. Dari salah satu massa aksi yang ditangkap, kedapatan juga terdapat uang yang berada di dalam amplop.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan jajarannya tengah mencari donatur diduga untuk menciptakan kericuhan tersebut. Dugaan itu mencuat setelah polisi menemukan amplop berisi uang dari massa yang ditangkap saat melakukan aksi anarkistis.
"Iya (mencari donatur) kan sudah ditemukan itu ada uangnya," tutur dia.
Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dalam konferensi persnya menyebut pelaku kerusuhan dini hari tadi adalah preman bertato yang dibayar. Ia menegaskan mereka bukan bagian dari pendemo yang berunjuk rasa di Bawaslu kemarin.
Seperti diketahui, kerusuhan di depan gedung Bawaslu pecah setelah polisi menuding kelompok massa tak dikenal kembali mendatangi gedung Bawaslu, Selasa (21/5) pukul 22.30 WIB. Padahal aksi damai telah bubar pada pukul 20.45 WIB. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut kelompok massa itu bertindak anarkistis dan memprovokasi petugas.
Polisi memukul mundur, kericuhan pecah. Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon ke arah massa dan memukul mundur massa dari arah Jalan MH Thamrin hingga ke Jalan Wahid Hasyim dan KH Mas Mansyur. Sebagian massa juga berhamburan ke arah Jalan Sabang.
(gst/ain)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2WiVeTp
No comments:
Post a Comment