"Ya sepertinya yang terlihat seperti itu (upaya merangkul Demokrat masuk koalisi Jokowi-Ma'ruf)," kata Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, di Kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5).
Saat ini berdasarkan hasil perhitungan real count KPU, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dari 61 persen data masuk pada pukul 09.00 WIB, Kamis (2/5), Jokowi-Ma'ruf meraih 56,07 persen atau 52.383.933 suara, unggul dari Prabowo-Sandi yang mendapat 43,93 persen atau 41.034.239.
Moeldoko melanjutkan bisa saja dalam pertemuan Jokowi dengan AHY yang berlangsung empat mata nanti membahas konsolidasi pemerintahan usai Pemilu 2019. Menurut dia, pemerintahan yang efektif itu terbangun dengan banyaknya kekuatan dalam koalisi. "Bisa saja yang tadinya berada di sana, sekarang berada di sini, itu sangat dinamis," ujarnya.
Mantan panglima TNI itu menyebut pemerintah akan menyambut baik bila ada partai lain yang masuk koalisi Jokowi-Ma'ruf. Sebelumnya, santer kabar PAN akan masuk dalam koalisi usai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Tapi ada pertimbangan yang lain. Bagaimana dengan grup yang sudah berjuang sebelumnya. Pasti ada resistensi ada pertimbangan lain dan seterusnya," tuturnya
"Sekali lagi perlu dicari jalan yang terbaik bagaimana membangun koalisi yang semua pihak menerima dan pemerintah menjadi sangat efektif," kata Moeldoko menambahkan.
[Gambas:Video CNN] (fra/dea) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VFDnpx
No comments:
Post a Comment