Angka tersebut masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada Oktober-Desember sebesar 2,2 persen. Pemerintah AS sebelumnya memperkirakan pertumbuhan investasi terpangkas, tetapi ekspor tumbuh lebih kencang. Dua komponen ini justru menjadi pendorong utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal pertama.
Dikutip dari Reuters, terdapat revisi kecil ke atas untuk pertumbuhan belanja konsumen. Pengeluaran bisnis untuk peralatan sebenarnya mengalami kontraksi, sementara pasar perumahan lebih lemah dari proyeksi semula.
Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan pertumbuhan PDB untuk tiga bulan pertama tahun ini berada di kisaran 3,1 persen. Namun, ekonomi hanya tumbuh 1,3 persen jika tak memasukkan komponen perdagangan, persediaan, dan pengeluaran pemerintah, paling lambat sejak kuartal kedua 2013.
Namun, pertumbuhan ekonomi saat ini terlihat melambat. Produksi industri dan pesanan untuk manufaktur tahan lama menurun pada April karena permintaan yang melemah. Penjualan ritel juga melemah bulan lalu, sementara pasar perumahan masih harus berjuang lebih keras.
Moderasi pertumbuhan ini mencerminkan stimulus yang memudar dari pemotongan pajak besar yang dilakukan pemerintahan Trump tahun lalu. Perang dagang dengan China juga turut melukai perekonomian AS.
Inflasi
Sementara itu, AS juga mencattakan inflasi yang jauh lebih lemah dari yang diperkirakan pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini berpotensi menimbulkan keraguan pada pandangan Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang memperkirakan inflasi rendah ini hanya sementara.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak meningkat 1 persen pada kuartal pertama. Indeks harga PCE inti, yang merupakan ukuran inflasi yang dilihat The Fed, sebelumnya dilaporkan meningkat 1,3 persen.
Inflasi pada kuartal pertama tahun ini adalah yang terkecil dalam empat tahun terakhir dan diperkirakan semakin jauh dari perkiraan The Fed sebesar 2 persen. Inflasi telah berjalan di bawah target tahun ini dan Presiden Donald Trump telah mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga.
"Angka inflasi yang rendah kemungkinan akan bertahan. Dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi menuju arah yang salah, The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga akhir tahun ini," kata Sung Won Sohn, profesor ekonomi di Loyola Marymount University di Los Angeles.
The Fed awal bulan ini mempertahankan suku bunga tidak berubah dan mengisyaratkan sedikit kecenderungan untuk menyesuaikan kebijakan moneter dalam waktu dekat. Inflasi telah sebagian dikendalikan oleh harga yang lebih lemah untuk layanan manajemen portofolio, pakaian, dan tiket pesawat.
Pemerintah AS akan mengumumkan data indeks harga inti PCE bulan April pada hari Jumat (31/5) waktu setempat. Inflasi mencapai target 2 persen Fed pada bulan Maret tahun lalu untuk pertama kalinya sejak April 2012.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/agi)
No comments:
Post a Comment