Ijtimak Ulama sebelumnya pernah digelar dua kali sebelum pelaksanaan Pemilu 2019. Kali ini Ijtimak Ulama akan membahas dugaan kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019.
"Saya belum terima undangan," kata Sandi saat di temui di kawasan Jakarta Timur, Selasa (30/4).
Meskipun begitu, dia menyatakan tidak akan menghadiri acara tersebut. Menurut Sandi, dia telah berkoordinasi dengan calon presiden Prabowo Subianto untuk bertugas di tempat lain saat acara tersebut diadakan.
Sandi juga tidak menjelaskan apakah Prabowo akan menghadiri acara tersebut atau tidak.
"Jadi saya akan meninjau beberapa lokasi PPK (panitia pemilihan kecamatan) di Sumatera Barat besok," ujarnya.
Wacana Ijtimak Ulama III dilontarkan pertama kali oleh Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Sobri mengatakan Ijtimak Ulama digelar untuk merespons dugaan kecurangan pada Pemilu 2019.
Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan dan Sekjen PKS Mustafa Kamal menghadiri acara Ijtimak Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta , Minggu (16/9/2018). (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
|
Sejumlah ormas Islam telah membentuk panitia pelaksana untuk menggelar Ijtimak ulama III. Rencananya Ijtimak ulama III juga akan melibatkan tokoh politik.
Pada pertemuan itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi juga diberi kesempatan untuk memaparkan dugaan kecurangan Pemilu 2019. Pembahasan ini menjadi agenda utama Ijtimak Ulama III.
Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak, yang juga penanggung jawab Ijtimak ulama III menyebut tiga agenda pada pertemuan besok.
Pertama, pemaparan BPN dan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tentang pelaksanaan Pilpres 2019.
Kedua, peserta Ijtimak akan mendengarkan pemaparan aneka kecurangan dalam Pilpres 2019 dari ahli hukum, tata negara, politisi, serta pakar informasi dan teknologi. Ia menyebut kecurangan dalam pemilu kali ini terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
"Ketiga, diskusi dan musyawarah tentang mekanisme legal konstitusional dan syar'i menghadapi kecurangan," ujarnya.
(ani/pmg) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2XW21zO
No comments:
Post a Comment