Pages

Tuesday, April 2, 2019

KPK Temukan Cap Jempol di Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan cap jempol di amplop milik tersangka kasus suap Wakil Ketua DPR RI Bowo Sidik Pangarso. KPK menduga amplop tersebut bakal digunakan untuk 'serangan fajar' pemilu 2019.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan sejauh ini cap tersebut masih terkait dengan kebutuhan Pemilu legislatif (Pileg) 2019. Hanya saja di amplop tersebut tidak ada nomor urut.

"Tidak ada nomor urut, yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (2/4).

Febri tidak merinci cap jempol tersebut berada di luar atau di dalam amplop. Dia juga enggan mengaitkan cap jempol tersebut dengan kontestasi politik atau lambang pasangan calon tertentu.


"KPK juga mengingatkan dan meminta semua pihak untuk tidak mengkait-kaitkan KPK dengan isu politik praktis karena yang dilakukan adalah proses penegakan hukum," katanya.

Sebelumnya, KPK sempat menyatakan mengklaim tak terdapat sebuah cap bergambar jempol dalam amplop yang disiapkan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso untuk Pemilu 2019.

Bowo yang merupakan mantan Ketua Bappilu Jateng 1 Partai Golkar itu diduga menyiapkan 400 ribu amplop berisi pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu dengan total Rp8 miliar untuk dibagikan kepada masyarakat saat hari pemilihan alias serangan fajar pada 17 April mendatang.

"Apakah ada cap jempol segala macam ini, kami pastikan tidak," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3) malam.


Basaria mengatakan dari hasil pemeriksaan tim penyidik, uang Rp8 miliar tersebut disiapkan Bowo hanya untuk kepentingan dirinya yang maju sebagai calon legislatif untuk DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah II.

"Untuk sementara dari hasil pemeriksaan tim kami, beliau mengatakan dalam rangka pengumpulan logistik pencalonan dia sendiri sebagai anggota DPR," ujarnya.

Basaria menyebut dari hasil pemeriksaan diketahui uang yang disita dari kantor PT Inersia, perusahaan milik Bowo, bukan untuk kepentingan Pilpres 2019.

"Sama sekali tidak [untuk Pilpres 2019]. Ini hasil pemeriksaan adalah untuk kepentingan dia mencalonkan diri kembali," katanya.

[Gambas:Video CNN] (sah/DAL)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2IbDn9L

No comments:

Post a Comment