Direktur Astra International Henry Tanoto mengatakan penjualan mobil listrik perlu disertai dengan dukungan pemerintah berupa regulasi. Sementara itu, hingga sekarang peraturan presiden (perpres) mobil listrik juga belum dirilis.
"Kami masih nunggu regulasi pemerintah. Pembangunan infrastruktur yang salah satunya juga kan dibahas dalam aturan," tutur Henry, Kamis (25/4).
Tanpa infrastruktur, Henry menyebut mobil listrik sulit diminati oleh masyarakat. Masalahnya, mobil jenis itu tak seperti mobil konvensional lainnya yang bisa diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Kalau pasar siap, kami sambut baik. Itu jadi faktor penting untuk keputusan kami," tutur dia.
Ia mengklaim pihaknya siap meluncurkan mobil listrik jika infrastruktur di Indonesia siap. Sebab, mitranya yakni Toyota tahun depan akan meluncurkan mobil listrik di China.
"Jadi kalau secara teknologi sebenarnya sudah siap, mitra kami punya," tegas Henry.
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk telah menyediakan 30 unit taksi listrik pada April 2019. Seluruh kendaraan itu akan dioperasikan secara komersial pada bulan depan.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BIRD ini menggelontorkan dana Rp40 miliar untuk menyediakan armada listrik sekaligus infrastruktur pendukungnya. Perusahaan menyediakan sendiri stasiun isi ulang di kantor pusat.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2DxMdv7
No comments:
Post a Comment