Pada Februari lalu, aktor peraih nominasi Oscar itu membuat kehebohan besar setelah mengatakan dirinya pernah berjalan-jalan di tempat umum, mencari 'pria kulit hitam brengsek' untuk dibunuh setelah penyerangan yang terjadi pada kawannya itu.
Menurut Neeson, hal itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu dan pada akhirnya, dia pun tak melakukan apa-apa. Namun masyarakat yang telah terpancing, terus-menerus mengungkit hal tersebut.
Pada Jumat (29/3) lalu, mengikuti permintaan maaf yang diungkapkannya secara terbuka di acara 'Good Morning America', Neeson kembali mengatakan permohonan maafnya atas komentarnya yang 'menyakiti dan memecah belah'.
a menyatakan, kalimatnya itu 'tidak merefleksikan, dalam cara apapun, perasaan seungguhnya ataupun dirinya sendiri'.
Neeson menjelasan, ia membutuhkan beberapa waktu untuk merefleksikan diri tentang 'pemikirannya yang tak seharusnya dan yang dilakukannya saat itu'. Ia mengaku telah berbicara dengan sejumlah orang yang tersakiti oleh tindakan impulsif-nya itu, serta teman-teman yang juga tersakiti akibat pemerkosaan oleh kawan dekatnya,
"Saya kehilangan point-nya dan telah menyakiti banyak orang," katanya.
Neeson mengakhiri ucapan permohonan maafnya dengan, "Saya minta maaf, secara mendalam."
Sebelumnya, Neeson telah berulang kali menjelaskan bahwa dirinya bukan seorang rasis. "Saya tidak rasis, kejadian itu sudah 40 tahun lalu. Saya tumbuh di Irlandia Utara. Tempat segala masalah. Tahun '60-an, '70-an, '80-an. Ada perang terjadi di Irlandia Utara," katanya.
"Saya punya banyak kenalan yang terlibat dalam masalah. Kefanatikan. Seorang Katolik dibunuh, hari berikutnya seorang Protestan yang tewas. Saya tumbuh dikelilingi oleh itu semua, tetapi saya tak pernah mengelilingiya," lanjutnya.
Bagaimanapun, dinyatakan bahwa Neeson telah dikeluarkan dari daftar prospektus milik Universitas Belfast di Queen setelah pernyataan yang mengejutkan itu keluar. (rea)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2UmE5XY
No comments:
Post a Comment