
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan, Komisaris Besar Supriadi mengatakan bercak sperma yang ditemukan di tubuh korban diduga milik pelaku. Selain itu tim forensik mengonfirmasi bahwa korban tewas disebabkan cekikan di leher.
"Di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan dan lidah korban patah. Hingga korban tidak bisa bernapas dan meninggal dunia," ujar Supriadi, Rabu (27/3).
Jenazah Melinda sudah dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya di Pulau Nias, Sumatera Utara. Setelah diibadahkan di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Palembang, jenazah korban dibawa ambulans menuju Tanah Hibola, Pulau Nias Selatan.
Supriadi menambahkan pihaknya telah menginstruksikan penyidikmelakukan pemeriksaan ulah di lokasi kejadian untuk mencari barang bukti lainnya.
"Kita turunkan satu anjing pelacak untuk menelusuri jejak para pelaku. Sekarang tim masih di lapangan, olah TKP ulang," ujar dia.
Sementara bocah kecil NPR (9) yang menjadi saksi kunci karena berada di lokasi kejadian saat peristiwa berlangsung masih dalam keadaan trauma. Polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap NRP hingga kondisinya stabil.
"Kalau sudah stabil baru kita periksa," ujar Supriadi.
Sebelumnya diberitakan, Melidawati Zidemi (24) ditemukan tewas dengan kondisi tanpa celana dan baju di tengah kebun sawit setelah diadang olehnya dua orang pelaku. NRP (9), bocah yang juga sempat disekap dan dijerat para pelaku selamat karena disangka mati setelah pelaku menjeratnya di leher.
(idz/ain)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2HVwfxZ
No comments:
Post a Comment