Pages

Friday, February 1, 2019

Sekjen PBB Tanggapi PA 212: Kami Tak Pernah Merengek

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriyansyah Noer atau Ferry membantah pernyataan Persaudaraan Alumni 212 yang menyebut partainya dulu pernah merengek meminta bantuan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

"Tidak ada yang merengek, tapi semua demi kebaikan untuk umat dan Islam. Kami PBB dan Bang Yusril tidak pernah meminta apalagi mengemis dukungan," ucap Ferry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (1/2).

Ferry menjelaskan bahwa memang sempat menemui Rizieq Shihab di Mekkah. Dia mengaku kala itu ingin mendengarkan pandangan Rizieq langsung terkait Pilpres 2019.

Ferry mengatakan Rizieq meminta PBB agar mendukung Prabowo. Namun, PBB mengajukan sejumlah syarat. Salah satunya adalah parpol pengusung membantu pergerakan PBB di Pemilu 2019.

Saat di Mekkah, Ferry mengaku dirinya juga membawa pesan dari Yusril Ihza Mahendra, Ketum PBB, terkait kasus hukum Rizieq. Ferry berpesan bahwa Yusril siap membantu asalkan Rizieq mau. Namun, lanjutnya, Rizieq belum mau dibantu karena masih bisa mengatasi sendiri.

"Jadi niat Yusril Insya Allah jelas mau berbuat untuk umat rakyat dan bangsa Indonesia," ujar Ferry.

Setelah itu, Ferry menyebut Prabowo kala itu mau bertemu. Kemudian, PBB memberikan draf koalisi keumatan. Akan tetapi, hingga akhir November 2018, Ferry mengatakan draf tersebut tidak kunjung disetujui. Ferry juga mengaku mendapat info bahwa Rizieq sulit menghubungi Prabowo.

"Jadi pilihan kami kepada Jokowi-Ma'ruf ini pilihan yang terbaik bagi kemaslahatan PBB dan umat," ujar Ferry.

Ferry memahami jika Rizieq kecewa dengan sikap yang diambil PBB dalam Pilpres 2019. Terutama ketika memutuskan untuk tidak mendukung paslon 02 Prabowo-Sandi.

Dia menjelaskan bahwa sikap PBB telah diputuskan melalui proses yang sangat panjang. Pula, berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah bahwa paslon 01 terdapat unsur ulama, yakni Ma'ruf Amin yang merupakan Rais Aam PBNU serta Ketua Umum MUI.

"Yang tidak bisa kita nafikan kekiaiannya," ujar Ferry.

Ferry kembali menegaskan partainya tidak pernah mengemis dukungan dari partai lain. Dia memberikan satu contoh kala Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Ferry menceritakan kala itu sejumlah parpol yang memiliki kursi di DPRD mengajak Yusril untuk berkomunikasi. Tentu dalam rangka membicarakan kemungkinan Yusril menjadi calon gubernur (cagub).

"Ada PPP, Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PAN, semua ini berembuk mengajak ketemu Yusril," ujar Ferry.

Parpol-parpol tersebut, kata Ferry, meminta Yusril agar turun ke masyarakat menaikkan elektabilitas agar bisa maju melawan cagub petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ferry mengatakan Yusril dan PBB melakukan itu. Semua parpol pun sudah sepakat. Namun, di tengah jalan, Ferry mengatakan parpol-parpol itu berkhianat.

"Mereka ingkar dan FPI pada waktu itu mau membuat surat dukungan kumpul KTP agar maju dari independen, tapi Yusril dan tim menolak," kata Ferry.

"Jadi berita sama Slamet Maarif ini dibolak-balik. Lucu jadinya," lanjut Ferry. (bmw/fea)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2TmIlD8

No comments:

Post a Comment