Dahnil menilai Rudiantara jelas menunjukkan sikap yang tidak seharusnya. Hal ini terkait pernyataan Rudiantara yang menyindir PNS di kementeriannya sekaligus pendukung Prabowo-Sandi, dalam suatu acara.
"Klarifikasi itu kan cuma akrobat kata saja untuk melakukan apologi," ucap Dahnil di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (1/2).
Dahnil yakin Rudiantara memang murni ingin menyindir pegawainya yang mendukung Prabowo-Sandi. Dia mengklaim sudah melihat video secara keseluruhan."Itu terlihat faktual. Seharusnya pejabat publik tidak seperti itu," kata Dahnil.
Dahnil sendiri menyebut sikap Rudiantara sebagai cerminan dari kabinet yang miskin etika. Sikap Rudiantara dinilai tidak negarawan.
"Ada miskin etika berjemaah dan itu yang terjadi di kabinet hari ini," katanya.
Dahnil mengatakan seorang pejabat pemerintahan seharusnya proporsional dalam menjalankan tugasnya. Sikap negarawan harus ditunjukkan di setiap kesempatan, bukan malah sebaliknya.Dahnil juga menyebut gelagat Rudiantara sebagai bentuk sikap 'asal bos senang' dan ingin mendapat persepsi baik di mata presiden. Dia mengatakan hal itu sebagai penurunan kualitas etika pejabat. Karenanya, sangat buruk bagi demokrasi.
"Ada penurunan fatsun dan etika para pejabat publik kita karena nafsu kekuasaan bahkan ingin jilat presiden sangat besar dan itu berbahaya," ucap Dahnil.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
"Bu! Bu! Yang bayar gaji Ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Hah?" ujar Rudiantara dengan suara meninggi kepada pegawai yang memilih nomor 02.
Namun Kemenkominfo telah memberi klarifikasi terkait pernyataan Rudiantara soal 'yang gaji kamu siapa'. Pernyataan itu lebih berkaitan dengan posisi PNS yang digaji oleh negara seharusnya netral dan tak mengaitkan segala hal dengan Pilpres 2019.
(bmw/pmg) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2ToPXoM
No comments:
Post a Comment