Sebelumnya, Vigit menduga juara Liga 1 dan Liga 2 terlibat pengaturan skor. Chief Operations Officer (COO) Persija Jakarta, M Rafil Perdana, membantah tegas dugaan tersebut.
Rafil menilai pernyataan Vigit Waluyo sudah melukai pemain, pelatih, dan pendukung setia Persija -The Jakmania- yang sepanjang musim 2018 telah mencurahkan tenaga dan energi untuk meraih gelar juara."Khususnya untuk the Jakmania, mereka bahkan rela mengeluarkan usaha yang lebih. Karena pada musim 2018, Persija jarang sekali bermain di Jakarta sebagai tuan rumah. Kami justru lebih banyak bermain di luar Jakarta meski berstatus sebagai tuan rumah," kata Rafil kepada para awak media dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/1).
"Pernyataan yang diucapkan oleh Saudara Vigit adalah tendensius dan tidak berdasar. Kami berpendapat Saudara Vigit terkesan ingin mencari kambing hitam dan melakukan pembenaran atas kesalahan yang dia lakukan karena pada saat ini dia sudah ditetapkan sebagai tersangka pada dugaan kasus suap yang menimpanya," sambungnya.
Tersangka pengaturan skor sepak bola, Vigit Waluyo. (CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman)
|
Persija menunjuk kuasa hukum Malik Bawazier untuk menangani masalah tersebut. Rafil juga mendukung pihak kepolisian dalam rangka mengungkapkan kasus mafia sepak bola.
"Pemain, official, dan manajemen Persija serta the Jakmania saya mohon agar tetap tenang dengan adanya pernyataan yang tidak berdasar sekaligus pemberitaan yang tidak benar. Sebab, tentunya, mungkin saja ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran Persija yang kita cintai," ucap Rafil.
Senada dengan Rafil, Sekjen Jakmania Dicky Soemarno menyampaikan siapapun yang menyakiti Persija akan berhadapan dengan para suporter Macan Kemayoran."Jika memang ada tuduhan maka itu harus dibuktikan. Pihak-pihak yang menuduh harus diberikan ganjaran yang setimpal," ucapnya. (map/sry)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2RQeFle
No comments:
Post a Comment