Pages

Tuesday, January 1, 2019

Dell Kembali Melantai di Bursa Saham

Jakarta, CNN Indonesia -- Dell kembali melantai di dunia pasar modal setelah hampir enam tahun menarik diri dari bursa penjualan saham itu, Jumat (28/12). Enam tahun lalu, pendiri Dell Michael Dell membeli semua saham Dell dan menjadikannya perusahaan privat pada 2012 lantaran performa Dell yang tak terlalu gemilang. Ini adalah pembelian saham terbesar sejak krisis finansial di Amerika Serikat pada 2008.

Produsen komputer ini mulai memperdagangkan sahamnya di bursa saham New York dibawah nama Dell. Sebelumnya, Dell telah membeli kembali saham pembuat perangkat lunak VMware. Dell memegang 81 persen saham perusahaan ini. Aksi transaksi tunai-saham (cash-and-stock) dengan nilai hampir US$24 miliar (Rp347 triliun; kurs Rp14.490).

Pembelian saham kembali membuat Dell bisa memotong proses IPO tradisional. Sebab, dengan proses IPO tradisional membuat Dell mesti melewati penilikan investor lantaran perusahaan memiliki utang US$52,7 miliar.

Saham Dell dibuka seharga US$46 pada Jumat. Berdasarkan data Refinitiv, Dell mengantongi valuasi US$16 miliar.

Pada awal 2000 Dell dipandang sebagai pionir dari penjualan online untuk PC yang bisa dikonfigurasi sendiri. Perusahaan ini juga membuat kerjasama erat dengan perusahaan manufaktur di Asia untuk menjaga biaya produksi yang rendah.

Namun dalam sepuluh tahun terakhir, Dell ketinggalan peralihan industri besar-besaran ke komputer tablet, smartphone, dan elektronik lain seperti pemutar musik, konsol game. Pengapalan perusahaan pun turun 10 persen pada kuartal keempat 2012.

Hal ini mendorong Michael Dell untuk mengambil alih perusahaan dari pasar modal. Menurutnya, akuisisi ini akan mentransformasi perusahaannya dari pembuat PC menjadi penjual layanan teknologi informasi, mulai dari storage, server, jaringan, hingga keamanan siber.

Strategi ini sangat kontras dengan pesaingnya, HP. Perusahaan itu memisahkan bisnis perangkatnya dari bisnis solusi bisnis dibawah Hawlett Packard Enterprise Co pada 2016. HP beralasan pemisahan bisnis layanan dari bisnis hardware ini akan membuat perusahaan lebih gesit.

Tapi sepertinya, strategi Dell berhasil. Layanan yang ditawarkan Dell membuat banyak perusahaan bisa mendapat solusi one-stop-shops untuk membantu mengatur infrastruktur TI mereka di awan (cloud).

Dilaporkan, pendapatan Dell naik 15 persen pada kuartal lalu. Hal ini mengoreksi total pendapatan perusahaan itu pada 2019 dari US$90,5 miliar menjadi US$92 miliar.

Berdasarkan data Canalys dari data per tanggal yang sama tahun lalu menunjukkan Dell menguasai 17 persen dari total pasar PC dunia, masih dibelakang rival beratnya HP yang kuasai 23 persen pasar, dan Lenovo di angka 21 persen. (Reuters/eks)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2R4sg7U

No comments:

Post a Comment