Pages

Sunday, December 16, 2018

PKS: Rakyat Tahu Siapa yang Biasa Pakai Akun Robot di Medsos

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin menampik anggapan bahwa mayoritas pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di media sosial merupakan pasukan siber atau cyber troops yang digerakkan terpusat. Menurutnya, masyarakat justru tahu pihak mana yang saat ini mengeksplotasi media sosial.

Perusahaan analisis big data GDILab (Generasi Digital Indonesia) sebelumnya menyatakan bahwa pendukung Prabowo-Sandi di media sosial diduga lebih banyak bergerak seperti pasukan siber dengan komando terpusat.

"Kami kira masyarakat pun tahu pihak mana yang biasa menggunakan akun-akun robot untuk lakukan kampanye," tutur Suhud melalui pesan singkat, Senin (17/12).

Suhud seolah tidak ingin mempersoalkan hasil analisis GDILab secara serius meski cenderung memojokkan pihaknya. Suhud menganggap saat ini sudah banyak organisasi independen lainnya yang mampu memantau aktivitas di dunia maya secara objektif. Semua itu pun dilakukan secara berkala.

"Jadi tidak mudah melakukan klaim," ucap Suhud.


Suhud mengatakan pihaknya saat ini justru berniat menang tak hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Kemenangan di dunia nyata, lanjutnya, akan diraih dengan cara kampanye yang fokus bertemu langsung.

Secara tidak langsung, Suhud ingin membantah bahwa Prabowo-Sandi hanya sekadar mengeksploitasi dunia maya.

"Untuk itu kami lebih fokus pada kampanye tatap muka atau bertemu langsung dengan para pemilih," kata Suhud.

GDILab sebelumnya menduga pendukung Prabowo-Sandi di media sosial merupakan pasukan siber dengan komando terpusat. GDILab merujuk hasil analisisnya sepanjang 2018.

"Dapat diindikasikan perilaku di kluster paslon Prabowo-Sandi terindikasi cyber troops, sementara kluster pendukung paslon Jokowi-Ma'ruf terindikasi dukungan individu," kata Chief Business dan co-founder GDILab Jeffry Dinomo alias Uje, dalam ForuMedsoSehat, di Jakarta, Minggu (16/12).


Dari hasil analisis pihaknya, pendukung Jokowi-Ma'ruf memiliki 14,7 persen konten orisinal yang berisi program kerja yang sudah dan akan dikerjakan jika terpilih lagi. Misalnya, soal pengoperasian tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Selain itu, 69,4 persen konten mereka merupakan retweet konten asli dan 15,9 persen konten mendapatkan balasan berupa komentar.

Di sisi lain, pendukung Prabowo-Sandi hanya memiliki 1,3 persen konten asli alias hasil postingan sendiri. Sementara, konten retweet mencapai 89,7 persen, dan hanya 8,9 persen membalas. Contohnya, dalam hal isu reuni 212.

Kedua, koordinasi yang baik dalam isu tertentu. Uje berpendapat konten yang dihasilkan kubu Prabowo-Sandi lebih terkoordinasi dengan baik. Namun secara interaksi, konten pendukung Jokowi dinilai lebih baik.

(bmw/gil)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2S0wmdP

No comments:

Post a Comment