Menurut Istana Kepresidenan Korsel, Cheongwadae, ungkapan itu diutarakan Kim Jong-un melalui sepucuk surat kepada Moon yang dikirimkan sebagai bentuk ucapan menjelang tahun baru.
"Pemimpin Tertinggi Korut mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengunjungi Seoul sembari melihat situasi di kawasan," ucap juru bicara Moon, Kim Eui-kyeom kepada wartawan di Seoul pada Senin (31/12).
Kim Jong-un telah bertemu dengan Moon sebanyak tiga kali sepanjang 2018, menyusul perbaikan hubungan Korut-Korsel.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Inter-Korea terakhir pada September lalu di Pyeongyang, Kim Jong-un berjanji akan mengunjungi Seoul untuk membalas undangan Moon dalam waktu dekat.
Menurut Seoul, dalam suratnya, Kim Jong-un mengaku merasa sangat menyesal karena lawatan yang dinanti-nanti itu belum bisa terwujud.
"Saya menyambut niat Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un untuk menyelesaikan bersama masalah denuklirisasi dengan lebih sering bertemu tahun depan," kata Moon melalui pernyataan seperti dikutip AFP.
Meski hubungan Korsel dan Korut membaik dalam setahun terakhir, kedua negara secara teknis masih berperang. Sebab Perang Korea 1950-1953 lalu diakhiri hanya dengan kesepakatan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Meski begitu, kedua negara sepakat mengurangi personel dan aktivitas militer lainnya di perbatasan sebagai isyarat rekonsiliasi. Sejak KTT Inter-Korea yang pertama pada April lalu, hubungan antar perbatasan kedua negara juga terus meningkat.
No comments:
Post a Comment