"Masa saya jadi alat [politik]. Saya tentu paham politik, tak mungkin dijadikan alat [politik Jokowi]," kata Ma'ruf di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Minggu (16/12).
Ma'ruf menegaskan, dirinya memutuskan untuk menerima tawaran menjadi cawapres Jokowi karena ingin berjuang untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. "Saya menerima tawaran menjadi cawapres adalah untuk memperjuangkan kemaslahatan bangsa ini," kata dia.
Ia juga tercatat aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan dirinya menjadi Ketua Dewan Syuro PKB yang pertama setelah didirikan oleh mantan presiden Abdurahman Wahid.
"Sejak muda saya sudah jadi anggota DPRD DKI, menjadi anggota DPR-MPR, menjadi Dewan Pertimbangan Presiden dua periode, menjadi Rais Amm PBNU, Ketua MUI, mana bisa diperalat," kata dia.
"Sekarang banyak juga santri dan kyai jadi Kepala Daerah. Jawa Barat dipimpin oleh Kyai. Wakil Gubernurnya Kyai. Jawa Tengah wakil Gubernur nya Kyai, putranya Mbah Moen. Jawa Timur juga dipimpin Nyai Khofifah, dia itu santriwati. Gus Dur juga pernah jadi Presiden. Jadi kalau Kyai dipilih jadi Wakil Presiden, bukan hal aneh," ujarnya.
Psangan Jokowi-Maruf Amin. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
|
"Saya bilang, Pak Jokowi, Pesantren-pesantren tradisional itu berdiri dan bergerak secara swadaya, mandiri. Sementara sekolah dan pesantren yang dibangun kelompok Wahabi, bantuannya berlimpah dari Saudi dan negara Wahabi lainnya. Maka saya usulkan agar pemerintah bisa membantu pesantren. Agar bisa berkembang juga," kata dia.
Kunjungan Ma'ruf ke Serang, Banten hari ini merupakan kali pertama dirinya kembali beraktivitas di luar rumah sejak menderita kaki terkilir beberapa waktu lalu. Saat beristirahat selama beberapa pekan tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menegaskan bahwa kampanye all-out akan mulai dilakukan pada Januari 2019. (rzr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2PIEgqt
No comments:
Post a Comment