Pages

Wednesday, November 28, 2018

Keluarga Minta Basarnas Ikut Cari Korban KM Multi Prima I

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Pusat diminta ikut mencari tujuh anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima I yang karam di sekitar perairan Pulau Kapoposang, Bali, sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Selama hampir satu minggu para korban belum juga ditemukan.

Hal ini disampaikan Ummi Hadyah Saleh. Perempuan yang akrab disapa Umay ini merupakan anak M Pande Saleh, kepala kapal tersebut.

"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari," kata Umay melalui keterangan tertulisnya, Rabu (28/11).


Pihak keluarga menduga, para korban telah terbawa arus ke wilayah perairan lain. Keluarga korban pun berharap upaya pencarian didukung oleh Basarnas wilayah sekitar perairan tersebut.

"Kami harap Basarnas pusat dan SAR daerah Makasar atau Bali bisa juga ikut melakukan pencarian," kata dia.

Umay meminta Basarnas tidak hanya melihat jumlah korban dalam melakukan pencarian. "Apakah karena ini cuma 7 korban jadi Basarnas pusat tidak ikut bantu pencarian?" kata Umay.

Umay juga berharap Basarnas tidak hanya mencari para korban, tetapi juga mencari bangkai kapal yang karam itu. Pihak keluarga menduga masih ada korban di dalam kapal tersebut.

Keluarga Korban KM Multi Prima Minta Basarnas Turun TanganPara pimpinan Basarnas di kantornya. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Sementara itu, Kabag Humas Basarnas Suhri Sinaga mengatakan berdasarkan laporan yang diterima disebutkan bahwa personel Basarnas Mataram masih memadai. Karena itu, pihaknya belum ikut turun tangan.

Jika memang ada kebutuhan yang dilaporkan dari Basarnas setempat, kata Suhri, pihaknya akan merespons.

"Kalau SAR Mataram merasa sanggup ya, tidak perlu dari pusat. Pusat bisa kasih bantuan, tapi Mataram sendiri mengatakan tidak perlu dukungan," ujarnya saat dihubungi, Rabu.

Sebelumnya karamnya KM Multi Prima I diketahui setelah kantor SAR Mataram menerima informasi dari Kantor SAR Surabaya bahwa pada TW.1122.1845/H Kapal KM Cahaya Abadi 201 mendengarkan radio di saluran 16 ada kapal dalam posisi memanggil bantuan dengan isyarat "Mayday-mayday-mayday", Kamis (22/11) sekitar pukul 18.00 Wita.


Kapal pengangkut bahan bangunan tersebut dihantam ombak besar ketika hendak berlayar menuju Waingapu, Nusa Tenggara Timur, dari Surabaya, Jawa Timur.

KM Cahaya Abadi 201 yang berada sekitar 28 mil laut arah utara dari kapal tersebut langsung memberikan bantuan dan berhasil mengevakuasi tujuh dari 14 orang penumpang kapal tersebut.

Para korban yang selamat adalah Bob Chris Butarbutar (26), Rahmat Tuloh (27), Debiyallah Sastria (27), Zainal Arifin M (21), Benyamin Henuk (34), Aldy Hidayat (18), H Jamaludin (20).

Sementara korban yang masih dalam pencarian adalah Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Pande (67), Riski (26), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong(43). (fhr/pmg)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2DSFxZN

No comments:

Post a Comment