"Rekaman itu sangat menjijikan. Ketika petugas intelijen Saudi mendengarkan rekaman itu dia terkejut dan berkata, 'Mereka pasti mengonsumsi heroin. Hanya orang yang mengonsumsi heroin yang dapat melakukan hal seperti ini,'" tutur Erdogan, dikutip Reuters.
Erdogan mengatakan bahwa reaksi itu muncul setelah Turki memutarkan rekaman suara ketika jurnalis pengkritik itu dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Rekaman itu sudah didengar oleh sejumlah pihak dari Saudi, Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Jerman, dan Inggris.
Ia pun meminta Saudi segera mengungkap otak di balik pembunuhan Khashoggi. Hingga saat ini, Saudi sendiri sudah menangkap 18 tersangka, beberapa di antaranya adalah orang dekat Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
"Putra mahkota mengatakan, 'Saya akan mengklarifikasi masalah ini. Saya akan melakukan semua langkah yang diperlukan.' Kami akan menunggu dengan sabar," ucap Erdogan.
Erdogan tidak membocorkan detail rekaman itu. Namun sebelumnya, Kepala Departemen Investigasi Turki, Nazif Karaman, mengungkap sejumlah detail rekaman suara tersebut.
"'Saya tercekik. Lepaskan kantong plastik ini dari kepala saya. Saya klaustrofobia,' konon kalimat tersebut merupakan kata-kata terakhir Khashoggi," ucap Karaman kepada Daily Sabah seperti dikutip Sputnik, Senin (12/11).
Karaman mengatakan Khashoggi tewas akibat dicekik tak lama setelah memasuki gedung konsulat pada 2 Oktober lalu.
Dilansir Al Jazeera, Karaman menuturkan koresponden The Washington Post itu tewas setelah kepalanya dibungkus kantong plastik.
Menurut Karaman, berdasarkan rekaman suara tersebut, pembunuhan Khashoggi diduga berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit.
Selain itu, "tim eksekusi" yang disebut terdiri dari 15 orang juga menutupi lantai gedung konsulat dengan kantok plastik sebelum memotong-motong jasad Khashoggi. (has/has)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qIBIyt
No comments:
Post a Comment