Koresponden AFP melaporkan sedikitnya 40 kendaraan termasuk truk dan kendaraan lapis baja terlihat bergerak perlahan di sepanjang jalan raya.
Pasukan yang mereka bawa nantinya akan dikerahkan di pos pemantauan Turki di daerah kekuasaan pemberontak, termasuk Idlib dan Aleppo.
Sementara itu, tak ada pernyataan resmi dari Turki mengenai bantuan apa pun di wilayah itu. Kabar terakhir hanya kiriman pasukan yang sama ke Suriah pada pekan lalu.
Pada bulan lalu, Moskow dan Ankara setuju membentuk Zona Demiliterisasi untuk mencegah ancaman serangan terhadap pasukan pemerintah.
Kelompok bersenjata yang terkuat di wilayah itu, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), belum menanggapi kesepakatan itu.
Kelompok pemberontak sekutu utama Turki, Front Pembebasan Nasional (NFL), sempat menyambut keputusan ini meski akhirnya menolak karena keberatan atas kehadiran tentara Rusia di zona tersebut.
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, berharap kesepakatan itu akan menjadi langkah untuk menuju pembebasan Idlib.
Muallem mengatakan kepada stasiun televisi Libanon, Al-Mayadeen, bahwa ia yakin soal kemampuan Turki untuk memenuhi kesepakatannya karena pengetahuannya mengenai faksi-faksi di lapangan. (cin/has)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Nl3dqr
No comments:
Post a Comment