Nugroho mengatakan Teluk Palu juga memiliki geomorfologi yang unik. Pasalnya daerah teluk ini memiliki bentuk yang sangat curam. Sehingga gelombang Tsunami bisa berdampak lebih parah.
"Kawasan Teluk Palu hingga Donggala juga mempunyai bentuk mirip kanal tertutup dengan bentuk dasar laut yang curam. Akibatnya jika ada massa air laut datang, gelombangnya lebih tinggi dan kecepatannya lebih cepat," jelas Nugroho.
Nugroho juga berasumsi kemungkinan longsor bawah laut akibat tebing bawah laut runtuh karena gempa. Sehingga runtuhnya tebing ini juga bisa mengakibatkan tsunami.
"Kondisi Geomorfologi yang curam dam tipe batu yang tidak terkonsolidasi mungkinkan terjadinya longsor tebing laut," tutur Nugroho.
Kesulitan ini terjadi karena faktor infrastruktur, sumber daya manusia dan biaya.
"Gempa dan tsunami Palu menjadi pelajaran penting perlunya data geo-sains yang lebih lengkap untuk bisa mengkaji potensi terjadinya gempa yang sumbernya berasal dari bawah laut," pungkasnya
Pemerintah saat ini memerlukan kebijakan untuk bersama-sama dengan instansi terkait demi kebutuhan pengetahuan. Sehingga bisa memerlukan regulasi terkait mitigasi bencana.
"Pemahaman kita terhadap sesar mendatar bisa akibatkan gempa bisa berubah SOP untuk ditingkatkan early warning system. Kita harus perhatikan kota kota serupa dengan palu yang curam, dan teluk dalam, kalau perlu kita pasang sensor tinggi permukaan laut," kata Nugroho. (jnp/age)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zKWv9H
No comments:
Post a Comment