Pages

Tuesday, October 23, 2018

Jokowi Ingatkan Warga Hati-Hati dengan Politikus Sontoloyo

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat tahun politik. Menurutnya, semakin lama banyak politikus tidak jelas yang memengaruhi masyarakat.

"Hati-hati. Banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Lihat mana yang benar, mana yang tidak betul," kata Jokowi di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta Selatan, Selasa (22/10).

Ia mencontohkan politisasi rencana pencairan dana kelurahan tahun depan. Kebijakan ini mulai disebut politis karena diputuskan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang diikuti Jokowi.

Padahal, kata Jokowi, kebijakan dibuat karena mendengar keluhan wali kota yang merasa timpang dengan desa. Sejak 2015, pemerintah menyuntik dana desa untuk meningkatkan perekonomian warganya.

"Semua ingin agar untuk rakyat. Jangan dihubung-hubungkan dengan politik. Enggak rampung-rampung. Kenapa semua dihubungkan dengan politik? Itu kepandaian politikus memengaruhi masyarakat," kata Gubernur DKI Jakarta ini.

Presiden Jokowi berencana memberikan dana kelurahan di seluruh Indonesia tahun depan menjelang Pilpres 2019. Untuk itu, pemerintah pun bakal merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan agar rencana itu bisa diimplementasikan.

Sejumlah politikus mempertanyakan rencana Jokowi mencairkan dana Kelurahan, dan mengaitkannya dengan politik. Jokowi dinilai sengaja menggelontorkan dana Kelurahan menjelang pelaksanaan Pilpres 2019.

Jokowi meminta masyarakat agar melihat lebih dulu setiap kebijakan. "Jangan sampai dibawa politikus-politikus untuk kepentingan sesaat," Jokowi menegaskan.

Jokowi menegaskan pesta demokrasi merupakan kegiatan yang selalu terjadi lima tahun sekali. Sehingga, perbedaan pilihan politik diminta tak merusak persatuan masyarakat.

Pembagian Sertifikat

Mendungnya langit Jakarta sore ini tak mengurangi niat Presiden Joko Widodo membagikan 5.000 sertifikat tanah bagi warga Jakarta Selatan. Semangat masyarakat pun tak menurun karena cuaca.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, langit Jakarta sudah gelap sepanjang jalan dari Istana hingga Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama Selatan. Setibanya di sana, hujan deras langsung mengguyur tenda tempat acara.

Namun, masyarakat tetap bersemangat menyambut kehadiran Jokowi. Mereka tetap berlomba-lomba bersalaman dan berfoto bersama Presiden.

Setelah berinteraksi dengan warga, Jokowi berjalan ke arah podium. Ia berpidato menyampaikan kesan bertemu warga Jakarta Selatan kembali.

"Selamat sore, bisa hadir sore ini bertemu dengan warga Jakarta Selatan yang dulu sering saya kunjungi. Saya sering banget dan alhamdulillah saat ini diserahkan 5.000 sertifikat," kata Jokowi.

Tak lama setelah itu, lampu yang menerangi tenda padam. Jokowi tetap melanjutkan pidatonya meski situasi sedikit gelap.

Tenda hanya diterangi cahaya layar video serta sedikit matahari dari luar. Hal ini tak mengurangi antusiasme masyarakat. Beberapa dari mereka masih berupaya mengabadikan hal itu melalui rekaman video telepon genggam.

Hujan saat itu dijadikan contoh agar masyarakat bisa menjaga sertifikat dengan melapisi plastik serta memfotokopinya.

"Sehingga ketika hujan seperti ini sertifikat tidak rusak," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.


Pada kesempatan yang sama, Anies Baswedan mengucapkan selamat datang kembali kepada Jokowi dalam sambutannya.

"Perkenankan atas nama Pemprov DKI dan masyarakat Jakarta, selamat datang kembali kepada Presiden RI," katanya.

Anies kemudian kembali menyinggung saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta beberapa tahun lalu. Karena sudah pernah menjabat sebagai gubernur, kata Anies, tentu Jokowi tidak merasa asing dengan tempat tersebut.

Hal itu, sambung Anies, tentu memberikan kesan tersendiri bagi Jokowi dalam membagikan sertifikat tanah di Jakarta dibanding tempat lainnya.

"Ini bedanya, kalau pak Presiden menyerahkan sertifikat di tempat lain, itu tempat baru. Kalau ke Jakarta, kembali ke tempat dulu bertugas," tuturnya. (chri)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NWwDvn

No comments:

Post a Comment