"Sampel DNA yang sudah kami ambil 152," Ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arthur Tampi, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Arthur mengatakan tim DVI Polri belum mendapatkan seluruh sampel DNA karena ada beberapa pihak keluarga yang mengajukan diri untuk diambil sampel DNA bukanlah keturunan segaris dengan korban. Sebab, DNA korban tidak bisa dicocokan dengan pihak keluarga yang tidak satu garis keturunan.
Misalnya, ia menjelaskan, jika yang menjadi korban adalah anaknya maka yang diambil sampel DNA-nya adalah ayah, ibu, kakak, atau adiknya. Demikian juga jika yang menjadi korban adalah seorang ayah, maka yang diambil sampelnya adalah ayah, ibu, kakak, adik, atau anaknya. Bukan istrinya atau saudara lainnya."Kamaren yang datang ada pamannya, kerabat dekatnya, ini tidak bisa dilaksanakan pengambilan DNA," kata Arthur.
Ia mengatakan pihak keluarga korban yang belum diambil sampel DNA telah menghubungi RS Polri. Mereka masih dalam perjalanan menuju RS Polri.
"Banyak yang telepon akan datang untuk diambil DNA. Ada yang dari Jakarta, Tasik, Cirebon, Surabaya sudah datang. Sekarang sudah diperoleh 152 sampel DNA. Artinya masih ada 37 [keluarga korban] yang belum diambil DNA-nya," tuturnya.Di sisi lain, kata Arthur, hingga saat ini RS Polri telah menerima 48 kantung jenazah berisi bagian tubuh korban. Tim forensik juga masih memeriksanya dengan mencocokan data pra-kematian atau antemortem yang dikumpulkan melalui kerluarga korban.
"Hari ini kami upayakan 24 kantong itu kami periksa. 24 kantung jenazah ini isinya sama, body parts, yang nanti akan kita cocokan dengan data antemortem yang kita dapatkan," ujarnya.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 milik Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10). Pesawat itu diketahui membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin.(FHR/arh)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OWlMaa
No comments:
Post a Comment